Daftar Perangkat yang Dipasang Peledak di Lebanon, dari Pager, Walkie-talkie, Ponsel, Hingga Radio
Selama dua hari secara berturut-turut, Lebanon diguncang oleh ledakan-ledakan misterius dari Pager dan kemudian alat komunikasi Walkie-talkie.
Editor: Muhammad Barir
Insiden itu digambarkan sebagai "pelanggaran keamanan terbesar organisasi tersebut".
Gelombang kedua ledakan yang menargetkan walkie-talkie ICOM terjadi keesokan harinya, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang.
Peralatan elektronik lainnya seperti perangkat biometrik sidik jari juga dilaporkan meledak, tetapi belum dapat dipastikan apakah perangkat tersebut terbakar akibat ledakan lain atau meledak sendiri.
Sebuah sumber keamanan Reuters mengatakan bahwa radio genggam dibeli oleh Hizbullah lima bulan sebelum serangan, kira-kira pada waktu yang sama dengan pager.
Ledakan itu mempengaruhi beberapa daerah di Lebanon termasuk pinggiran kota Dahieh di Beirut , Lebanon selatan , dan di Lembah Beqaa di perbatasan dengan Suriah, yang dianggap memiliki kehadiran Hizbullah.
Selain itu, ledakan dilaporkan terjadi di Damaskus, Suriah. Tidak jelas apakah hanya anggota Hizbullah yang membawa pager.
Sekitar 150 rumah sakit di seluruh Lebanon menerima korban serangan itu, yang menyaksikan pemandangan yang kacau.
Di antara mereka yang tewas adalah dua anggota Hizbullah dan dua anak-anak.
Pada bulan Februari 2024, sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah , memerintahkan anggota kelompoknya untuk menggunakan pager daripada telepon seluler, dengan alasan bahwa Israel telah menyusup ke jaringan telepon seluler mereka.
Hizbullah kemudian membeli merek pager baru, model Gold Apollo AR924 yang diimpor dari Taiwan.
Penggunaan pager atas Saran Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah
Beberapa anggota Hizbullah telah menggunakan pager selama bertahun-tahun sebelum serangan 7 Oktober, tetapi lebih banyak anggota mulai menggunakannya setelah serangan, karena sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim Israel telah menembus jaringan ponsel mereka.
Pada bulan Februari 2024, ia meminta para anggota untuk berhenti menggunakan telepon pintar, dengan alasan kemampuan Israel untuk menyusup ke dalamnya.
Setelah pernyataan ini, Hizbullah membeli pager, yang merupakan merek baru dan diimpor ke Lebanon pada bulan-bulan sebelum ledakan.
Selain itu, dilaporkan bahwa perangkat tersebut dikompromikan di Iran sebelum dikirim ke Lebanon.