Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tutup Wilayah Udara Selama 24 Jam Seusai Rudal 20 Komandan Elite Radwan Hizbullah di Beirut

Penutupan wilayah udara sipil akan meluas dari wilayah Hadera di selatan Haifa hingga perbatasan utara dengan Lebanon.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Tutup Wilayah Udara Selama 24 Jam Seusai Rudal 20 Komandan Elite Radwan Hizbullah di Beirut
rntv/tangkap layar
Gerakan Hizbullah Lebanon meluncurkan rudal ke wilayah Israel. Dalam perkembangan eskalasi di perbatasan, serangan Israel dilaporkan menewaskan dua komandan pasukan elite Radwan Hizbullah, Jumat (10/9/2024). 

Aqil adalah rekan dekat komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr yang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel pada 30 Juli lalu di pinggiran Kota Beirut.

Aqil tewas bersama pejuang pasukan khusus lainnya saat mereka sedang mengadakan pertemuan, menurut sumber keamanan Lebanon yang dikutip oleh Reuters.

Bersama Shukr, Aqil masuk dalam daftar sanksi AS karena afiliasinya dengan Hizbullah.

Baca juga: Ahmad Mahmoud Wahabi, Komandan Hizbullah Kedua yang Tewas dalam Serangan Israel di Beirut

Ia juga dicari oleh Washington karena perannya dalam pengeboman kedutaan AS di Beirut pada tahun 1983.

Wakil sekretaris jenderal Hizbullah Naim Qassem juga telah disebut-sebut sebagai salah satu target.

Tak lama setelah laporan awal AFP, outlet berita Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah, mengonfirmasi kematian Aqil.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah memuji komandannya yang syahid dan kehidupan penuh berkah yang dijalaninya, yang penuh dengan perjuangan, kerja keras, luka, pengorbanan, risiko, tantangan, pencapaian, dan kemenangan.

Berita Rekomendasi

Pernyataan tersebut selanjutnya menegaskan bahwa keinginan terbesar Aqil adalah untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa dan hasrat terbesarnya adalah Al-Quds, Palestina.

Selain Aqil, Hizbullah juga mengkonfirmasi kematian komandan lainnya, yakni Ahmad Mahmoud Wehbe atau Haji Abu Hussein Samir.

Anak-Anak Turut Jadi Korban

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 14 orang tewas dalam serangan itu.

Beberapa laporan mengatakan sedikitnya lima dari para korban adalah anak-anak. 

Lebih dari 66 orang terluka dan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, kata kementerian tersebut.

Korban dibawa ke rumah sakit Bahman dan St George di Daihyeh dan rumah sakit St Therese di Hadath.

Serangan kali ini menambah beban rumah sakit yang sudah kewalahan akibat serangan pager dan walkie-talkie yang meledak pada hari Selasa dan Rabu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas