Buntut Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, IRGC Larang Penggunaan Perangkat Komunikasi
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah meminta kepada semua anggotanya untuk tidak lagi menggunakan jenis perangkat komunikasi apapun.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
Senada dengan Taghipour, penasihat tim negosiasi nuklir Iran selama masa kepresidenan Ebrahim Raisi, Mohammad Marandi mengatakan bahwa akan ada banyak resiko yang harus dihadapi Iran apabile mengandalkan produk luar negeri.
Saat ini, militer Iran menggunakan berbagai perangkat komunikasi terenkripsi, termasuk walkie-talkie, untuk komunikasi yang aman.
Banyak di antaranya dikembangkan di dalam negeri untuk menghindari ketergantungan pada pemasok asing.
Terutama karena sanksi yang dijatuhkan pada Teheran atas program nuklirnya.
Sementara penggunaan pager sudah dihentikan oleh Iran selama lebih dari dua dekade.
Ledakan Pager dan Walkie Talkie
Sebelumnya, serangkaian ledakan alat komunikasi, mulai dari pager dan walkie talkie terjadi di Lebanon selama 2 hari
Pada gelombang pertama, pager Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa (17/9/2024).
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Ledakan berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di eksportir.
Kemudian ledakan kedua terjadi tepat sehari setelahnya yaitu pada Rabu (18/9/2024).
Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon.
Ledakan ini berasal dari walkie-talkie dan peralatan surya yang meledak secara serentak.
Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan, perangkat walkie-talkie yang meledak pada Rabu adalah model yang dihentikan produksinya.