Menkes Lebanon Sebut Korban Tewas Akibat Rudal Israel di Kawasan Lembah Bekaa Capai 558 Jiwa
Selain 558 orang tewas, Kemenkes Lebanon juga melaporkan bahwa setidaknya ada 1.835 orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian kesehatan Lebanon pada Selasa ini (24/9/2024) mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon telah mencapai 558 orang.
Data tersebut merupakan pembaruan data yang dihimpun oleh pihak Kemenkes Lebanon dari serangan yang dilakukan Israel sejak Senin (23/9/2024).
Selain 558 orang tewas, Kemenkes Lebanon juga melaporkan bahwa setidaknya ada 1.835 orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Adapun sebelum melakukan serangan udara ke wilayah Lebanon, IDF sempat menyatakan bahwa mereka akan menyerang lokasi-lokasi yang ditengarai menjadi markas dari tentara Hizbullah di selatan Lebanon dan di Lembah Beqaa.
Dikutip dari Times of Israel, IDF mulai membombardir Lembah Bekaa di Lebanon timur, segera setelah juru bicara militer mereka, Daniel Hagari, memberikan peringatan serangan melalui media sosial dan kanal informasi lainnya.
Hagari mengingatkan warga Lebanon di desa-desa Lembah Bekaa yang dekat dengan tempat penyimpanan roket dan senjata untuk segera mengungsi.
Ancaman ini muncul setelah Israel menyerang 300 target di selatan Lebanon sehari sebelumnya, yang mengakibatkan 182 orang tewas dan 727 lainnya terluka.
Tanpa bukti, Hagari mengklaim bahwa Hizbullah menyimpan rudal di rumah-rumah warga sipil di Bekaa dan selatan Lebanon, serta membahayakan penduduk.
“Pemandangan di selatan Lebanon menunjukkan senjata Hizbullah meledak di dalam rumah. Setiap rumah yang kami serang memiliki senjata – roket, rudal, UAV yang ditujukan untuk membunuh warga sipil Israel.” ungkap Hagari
Hagari juga menuduh Hizbullah menyimpan senjata strategis di gedung-gedung sipil, dengan sengaja menjadikan warga sebagai tameng manusia.
Taktik meminta warga sipil mengungsi dari kediamannya juga banyak diterapkan oleh militer Israel di Gaza.
Baca juga: Yordania Ogah Mengekspor Tomat ke Israel Saat Pertanian Negara Zionis Hancur Gegara Hizbullah
Setelah menetapkan rute aman bagi warga sipil, Angkatan Udara Israel secara rutin membombardir rute tersebut.
Israel seringkali membom area di Gaza yang dinyatakan sebagai zona aman, tempat warga Palestina yang mengungsi tinggal di tenda.
Mereka juga secara sistematis menyerang rumah sakit, sekolah, masjid, dan infrastruktur air di Gaza.
Hagari juga mengingatkan warga Israel bahwa IDF akan terus melakukan segala upaya untuk melindungi mereka dan akan memberikan informasi tentang perkembangan situasi.
Menanggapi serangan besar-besaran Israel pada hari Senin, Kementerian Pendidikan Lebanon memerintahkan penutupan sekolah dan universitas di seluruh negara pada hari Selasa.
(Tribunnews.om/Bobby)