Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Israel Makin Brutal, Ribuan Warga Lebanon Berbondong-bondong Kabur Tinggalkan Perbatasan

Ribuan orang mengungsi dari Lebanon Selatan yang berbatasan dengan wilayah Israel, pasca militer zionis makibn gencar melakukan serangan brutal.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Serangan Israel Makin Brutal, Ribuan Warga Lebanon Berbondong-bondong Kabur Tinggalkan Perbatasan
AFP/MAHMOUD ZAYYAT
Keluarga Suriah duduk dengan barang-barang mereka di belakang truk saat mereka menunggu di tengah kemacetan lalu lintas di kota Sidon, Lebanon selatan, pada tanggal 23 September 2024. - Militer Israel pada tanggal 23 September memberi tahu orang-orang di Lebanon untuk menjauh dari target-target Hizbullah dan berjanji untuk melakukan serangan yang lebih "luas dan tepat" terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut. (Photo by Mahmoud ZAYYAT / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang berbondong-bondong mengungsi dari Lebanon Selatan yang berbatasan dengan wilayah Israel, melarikan diri menuju wilayah Lebanon Utara.

Ribuan orang ini mengungsi setelah Israel semakin brutal melakukan serangan, setidaknya dalam beberapa hari terakhir militer Zionis telah menembakan ratusan serangan udara Israel yang membabi-buta.

Imbas aksi mengungsi massal, kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalanan menuju ibu kota Beirut sejak Senin (23/9/2024).

Dari cuplikan foto yang beredar di sosial media X, Antrean ribuan mobil yang ditumpangi berbagai penduduk desa di Lebanon selatan tampak tertahan dan mengular di ruas-ruas jalan utama dari jarak beberapa kilometer.

Rombongan tersebut dilaporkan bergegas meninggalkan Lebanon selatan dekat perbatasan Israel karena tentara IDF terus menerus melakukan menjatuhkan bom.

Menewaskan setidaknya 492 orang, termasuk 35 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Mengutip dari Al Jazeera, gelombang serangan udara terjadi sehari setelah Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara, dengan beberapa pendaratan di dekat kota Haifa.

BERITA TERKAIT

Roket canggih Hizbullah sengaja ditembakan ke wilayah Israel sebagai respons terhadap serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada hari Jumat yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan lebih dari selusin anggota kelompok itu.

Bahkan sebelum perang roket pecah, Lebanon sempat dihantui ancaman serangan bom yang disinyalir ulah dari Israel.

Dimana Minggu lalu, ribuan perangkat komunikasi, yang sebagian besar digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di berbagai wilayah Lebanon.

Hingga memakan korban tewas mencapai 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Israel Ultimatum Warga Lebanon Untuk Evakuasi Diri

Sebelum rentetan serangan yang dilakukan militer Israel, Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari  memperingatkan warga sipil di Lebanon selatan untuk segera menjauh dari posisi Hizbullah saat militer Israel meningkatkan serangan.

Baca juga: Korban Serangan Udara, Hampir 200 Orang Tewas dalam Hitungan Jam, Israel Perluas Serangan ke Lebanon

Tak hanya warga sipil, staf Kementerian Informasi Lebanon dan beberapa gedung di Beirut juga menerima panggilan telepon berisi rekaman suara perintah mengosongkan gedung guna menghindari serangan.

“Kami menyarankan warga sipil dari desa-desa Lebanon yang berada di dalam dan di samping bangunan dan area yang digunakan oleh Hizbullah untuk tujuan militer, seperti yang digunakan untuk menyimpan senjata, untuk segera keluar dari bahaya demi keselamatan mereka sendiri,” tegas Hagari, dalam sebuah konferensi pers.

Menurut Kantor Kementerian Informasi Lebanon, pesan peringatan ini dikirimkan Israel pada warga Lebanon melalui telepon hingga pesan singkat.

Adapun peringatan tersebut adalah yang pertama kali dikeluarkan oleh IDF di Lebanon, setelah konflik pecah pasca Hizbullah menyatakan dukungan untuk Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Lebanon Tutup Semua Sekolah

Di tengah situasi yang kian mencekam akibat aksi saling serang antara militan Hizbullah dengan Israel, pemerintah Lebanon secara resmi memerintahkan sekolah-sekolah di wilayah timur dan Selatan untuk menutup semua  aktivitasnya.

Peringatan tersebut juga berlaku untuk sejumlah sekolah negeri atau swasta yang berada di pinggiran selatan Ibu Kota Beirut.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Halabi yang memerintahkan penutupan sekolah selama dua hari ke depan menyusul serangan Israel yang semakin intensif.

Pasca pengumuman itu dirilis, beberapa sekolah swasta di Beirut meminta orang tua murid untuk menjemput anak-anak mereka mengingat kemungkinan adanya pemogokan di kota tersebut.

Jalanan di kawasan perkotaan dilaporkan macet total, dipadati puluhan siswa sekolah menengah dengan kemeja polo biru muda yang menunggu kerabat mereka untuk menjemput mereka.

“Penutupan sekolah dilakukan karena situasi keamanan dan militer yang menimbulkan bahaya bagi pergerakan para siswa," jelas Halabi, mengutip New York Times.

Penangguhan aktivitas belajar mengajar juga diterapkan Universitas Lebanon, satu-satunya universitas negeri yang didanai oleh negara.

Dalam keterangan resminya, Universitas Lebanon mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan perkuliahan di tiga kota di Lebanon Selatan ) akibat serangan Israel., mulai Senin (23/9/2024).

Adapun cabang Universitas Lebanon yang akan ditutup diantaranya berada di Sidon, Nabatiyeh, dan Tyre.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon pada Senin telah meminta rumah sakit di bagian selatan dan timur untuk menghentikan semua operasi yang tidak mendesak guna menangani korban luka akibat serangan gencar Israel.

Menyusul lonjakan korban jiwa di Lebanon akibat serangan Israel yang makin brutal.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas