Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Israel-Hizbullah Terus Terjadi, Sekutu AS Serukan Gencatan Senjata 21 Hari

AS dan sekutunya menyerukan adanya gencatan senjata selama 21 hari terkait konflik antara Israel dan Hizbullah.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Konflik Israel-Hizbullah Terus Terjadi, Sekutu AS Serukan Gencatan Senjata 21 Hari
via Al Mayadeen
Asap mengepul dari sebuah kota di Lebanon selatan setelah beberapa serangan udara Israel pada hari Senin, 23 September 2024. AS dan sekutunya menyerukan adanya gencatan senjata selama 21 hari terkait konflik antara Israel dan Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS), Prancis, dan sekutu lainnya menyerukan gencatan senjata selama 21 hari untuk memungkinkan dilakukannya perundingan dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, yang telah menewaskan lebih dari 600 orang di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Adapun seruan itu disampaikan dalam sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Rabu (25/9/2024) waktu setempat.

Mereka menyebut konflik Israel-Hizbullah "tidak dapat ditoleransi dan menimbulkan risiko eskalasi regional yang lebih luas."

"Kami menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di perbatasan Lebanon-Israel untuk memberikan ruang bagi diplomasi."

"Kami menyerukan kepada semua pihak, termasuk Pemerintah Israel dan Lebanon, untuk segera mengesahkan gencatan senjata sementara ini," demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Associated Press (AP).

Seruan itu pun ditandatangani oleh AS, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dalam sebuah pertemuan, "kami mengharapkan kedua belah pihak untuk menerimanya tanpa penundaan."

BERITA REKOMENDASI

Dikutip dari Reuters, Barrot menuturkan pihaknya dan AS telah berkonsultasi dengan kedua belah pihak soal "parameter akhir untuk jalan keluar diplomatik dari krisis ini" dan menambahkan "perang tidak dapat dihindari."

Sementara, Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, mendorong dewan untuk mendukung upaya diplomatik, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

"Kami bekerja sama dengan negara-negara lain dalam sebuah proposal yang kami harapkan akan membawa ketenangan dan memungkinkan diskusi menuju solusi diplomatik," katanya.

Sebelumnya, pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menuturkan pihaknya "terlibat secara intens dengan sejumlah mitra untuk meredakan ketegangan di Lebanon dan bekerja untuk mendapatkan kesepakatan gencatan senjata yang akan memberikan banyak manfaat bagi semua pihak."

Baca juga: Media Israel: Tentara IDF Cemas, 40.000 Milisi Suriah-Irak-Yaman Mau Datang ke Golan Bantu Hizbullah

AS Harap Gencatan Senjata Jaga Stabilitas Jangka Panjang Israel-Lebanon

Blinken dan para penasihat Presiden Joe Biden lainnya telah menghabiskan waktu selama tiga hari terakhir di sela-sela pertemuan tahunan Majelis Umum PBB yang dihadiri oleh para pemimpin dunia di New York, AS.

Adapun agenda pertemuan itu adalah melobi negara-negara lain agar mendukung rencana tersebut.

AS berharap gencatan senjata seperti itu dapat mengarah pada stabilitas jangka panjang di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas