3 Sosok Penting Hizbullah Tewas Diserang Israel dalam 24 Jam: Komandan Militer hingga Nasrallah
Setidaknya tiga sosok penting Hizbullah tewas akibat serangan Israel dalam waktu 24 jam, Sabtu (28/9/2024).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Pasca-kematian Nasrallah, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.
Pengumuman ini disampaikan Mikati pada Sabtu.
Kantor Mikati, dalam pernyataannya, mengatakan bendera akan diturunkan setengah tiang di semua departemen pemerintah, lembaga publik, dan kotamadya.
Pernyataan itu menambahkan, kantor-kantor publik juga akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah.
Tapi, Hizbullah belum mengumumkan kapan tanggal Nasrallah akan dimakamkan.
Israel Siapkan Operasi Darat "Terbatas"
Sementara itu, militer Israel tengah mempersiapkan operasi darat "terbatas" di Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pasca-tewasnya Nasrallah, lapor penyiar publik, KAN.
Baca juga: Israel Serang Yaman sembari Terus Bombardir Lebanon, Kali Ini Sasar Tengah Kota Beirut
Laporan itu mengungkapkan langkah tersebut sedang dipertimbangkan secara serius, meskipun ada tekanan dari Washington yang mendesak gencatan senjata.
Pejabat Israel mengklaim, invasi potensial bertujuan untuk membangun zona keamanan penyangga di Lebanon selatan.
Tapi, tampaknya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, belum mengambil keputusan.
Terpisah, Washington percaya kesepakatan harus tercapai antara Hizbullah dan Israel untuk menghindari konfrontasi militer yang lebih luas.
Hingga saat ini, 816 warga sipil Lebanon, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak 23 September 2024.
Sementara, 2.507 lainnya terluka, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
Tentara Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya target-target Hizbullah, dalam eskalasi perang lintas-perbatasan selama setahun antara kedua belah pihak sejak Oktober 2023.
Menurut data yang dihimpun Anadolu Ajansi, sedikitnya 1.640 orang tewas dan 8.408 lainnya terluka.