Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Bangladesh: Hasina Melarikan Diri, Bagaimana Nasib Liga Awami?

Partai Liga Awami Bangladesh yang telah berkuasa selama 15 tahun, mulai tidak aktif sejak pemimpinnya Sheikh Hasina melarikan diri…

zoom-in Bangladesh: Hasina Melarikan Diri, Bagaimana Nasib Liga Awami?
Deutsche Welle
Bangladesh: Hasina Melarikan Diri, Bagaimana Nasib Liga Awami? 

"Bagaimanapun, mantan pemerintahan Liga Awami di bawah Sheikh Hasina telah melakukan penindasan berskala besar dan pelanggaran hak asasi manusia. Untuk menjadi bagian dari proses reformasi, mereka harus mereformasi diri mereka sendiri secara menyeluruh,” tambahnya.

"Para pemimpin dan pejabat yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan perlu dimintai pertanggungjawaban. Untuk pemilihan umum, penting bagi individu-individu yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya untuk tidak mencalonkan diri,” ujar Lorch.

"Reformasi itu sendiri akan sangat sulit bagi Liga Awami, karena mereka memiliki kepemimpinan dinasti, dan Sheikh Hasina serta keluarganya selalu mendominasi partai dari atas,” tambahnya.

Analis politik Bangladesh, Zahed Ur Rahman, tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengikutsertakan partai Hasina dalam proses reformasi di negara ini.

"Saya percaya bahwa memasukkan Liga Awami, partai yang benar-benar menghancurkan semua institusi negara, dalam rencana dan pelaksanaan reformasi adalah hal yang konyol,” katanya kepada DW.

"Namun saya kira jika partai ini tidak dilarang, melarangnya untuk ikut serta dalam pemilihan umum mendatang akan menimbulkan pertanyaan.”

Rahman berpikir bahwa tidak ada kesempatan bagi Hasina untuk melihat kebangkitan partainya selama hidupnya.

BERITA REKOMENDASI

"Dia akan membawa stigma melarikan diri dari negara ini, membuat para pemimpin partainya beserta jajarannya berada dalam bahaya,” katanya.

"Karena saya pikir dia tidak akan diekstradisi ke Bangladesh, dia akan menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di pengasingan.”

Artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris.

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas