Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Tawarkan 2 Varian Jet Tempur Terbaru kepada Sekutu AS di Timur Tengah, Peta Kekuatan Berubah?

China dilaporkan telah menawarkan dua jet tempur canggih kepada Mesir, yaitu J-10C dan J-31, untuk memodernisasi angkatan udara negara Mesir.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in China Tawarkan 2 Varian Jet Tempur Terbaru kepada Sekutu AS di Timur Tengah, Peta Kekuatan Berubah?
Ist
Pesawat tempur siluman AU China, J-31. Varian pesawat ini ditawarkan ke Mesir yang selama ini adalah sekutu Amerika Serikat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - China dilaporkan telah menawarkan dua jet tempur canggih kepada Mesir, yaitu J-10C dan J-31, untuk memodernisasi angkatan udara negara Timur Tengah itu. 

Penawaran ini, yang disampaikan selama kunjungan penting Panglima Angkatan Udara Mesir Jenderal Mahmoud Foaad Abdel Gawaad ​​ke Beijing, merupakan langkah besar dalam upaya Tiongkok untuk memperkuat hubungan militer dengan Mesir, sekutu AS yang secara historis kuat.

Mesir telah lama mempertahankan salah satu angkatan udara terkuat di Timur Tengah, yang saat ini sangat bergantung pada teknologi militer Barat yang canggih, seperti jet Dassault Rafale dari Prancis. 

Namun, potensi akuisisi jet tempur J-10C dan J-31 Tiongkok dapat menandai perubahan signifikan menuju diversifikasi perangkat keras militer Mesir dan peningkatan kemampuan pertahanannya.

Kairo disebut berada di persimpangan perubahan strategis kebijakan alutsista. Mereka tengah mencari alternatif bagi peralatan militer AS, terutama setelah menolak untuk meningkatkan F-16 yang sudah tua ke standar F-16V.

Angkatan udara Mesir, yang telah lama bergantung pada teknologi Amerika, kini berupaya memperluas kemandirian militernya dengan beralih ke China, yang menawarkan lebih sedikit pembatasan politik pada perdagangan senjata.

Pakar pertahanan dari University of Sheffield, Boylo Nikolov, mengatakan, Mesir memainkan peran yang sangat penting dalam keamanan Timur Tengah, sebagai salah satu mitra strategis utama Amerika Serikat di kawasan tersebut. 

BERITA REKOMENDASI

"Sejak penandatanganan perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, Mesir telah menerima bantuan militer AS yang signifikan, yang dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai sekitar $1,3 miliar per tahun, yang menggarisbawahi komitmen Washington terhadap tujuan stabilitas di kawasan tersebut," katanya.

Negara tersebut bertindak sebagai penyangga penting terhadap terorisme, khususnya di Semenanjung Sinai, dan secara aktif terlibat dalam upaya pemeliharaan perdamaian dalam konflik di Libya dan Yaman. 

Selain itu, militer Mesir merupakan pemain kunci dalam melawan pengaruh Turki dan Iran yang semakin besar, yang menimbulkan ancaman terhadap keamanan regional. 

Dalam konteks dinamika global yang berubah akibat konflik di Ukraina dan Timur Tengah, Mesir tetap menjadi pendukung utama AS dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di lingkungan geopolitik yang kompleks.

Menurut Nikolov, keputusan Mesir untuk memperoleh jet tempur J-10C Tiongkok membawa risiko signifikan bagi hubungan yang secara tradisional kuat antara Kairo dan Washington

"Setelah bertahun-tahun bergantung pada teknologi dan bantuan militer AS, langkah tersebut menggarisbawahi dorongan Mesir untuk mendiversifikasi kemitraan militernya dan mengurangi ketergantungannya pada AS. "

Di sisi lain, keputusan ini tidak hanya mengubah dinamika kerja sama militer tetapi juga mempertanyakan stabilitas jangka panjang kebijakan Amerika di kawasan tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas