5 Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pinggir Jalan di Jalisco, Meksiko, Terkait Kartel Narkoba?
Pembunuhan sadis dengan mayat yang dibuang di tempat umum biasanya menunjukkan keterlibatan kartel narkoba di Meksiko.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Meksiko menemukan mayat lima pria yang dipenggal di sebuah jalan di negara bagian Jalisco bagian barat.
Kantor Kejaksaan negara bagian tersebut mengatakan pengemudi di jalan melihat kantong plastik berisi jenazah di kotamadya Ojuelos, di timur laut Jalisco pada hari Minggu (13/10/2024).
“Laporan yang diterima menunjukkan bahwa di jalur aspal jalan tersebut terdapat beberapa tas yang tampak seperti siluet manusia,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Anggota Garda Nasional yang tiba di lokasi kejadian menemukan lima mayat tanpa kepala.
Pihak berwenang juga menemukan tas di dekatnya yang diyakini berisi kepala korban yang terpenggal, menurut pernyataan dari kantor kejaksaan.
Para ahli forensik kini tengah menyisir area tersebut untuk mencari bukti lebih lanjut dan berusaha mengidentifikasi para korban.
Pembunuhan sadis dengan mayat yang dibuang di tempat umum biasanya menunjukkan keterlibatan kartel narkoba di Meksiko.
Jalisco adalah rumah bagi salah satu kelompok kejahatan terorganisasi yang paling kuat dan kejam di negara ini, yaitu Kartel Jalisco Nueva Generacion (CJNG).
Lokasi pembunuhan brutal
Wilayah Ojuelos berbatasan dengan kota Lagos de Moreno, yang telah menjadi lokasi beberapa pembunuhan brutal yang dituduhkan dilakukan oleh kejahatan terorganisasi.
Menurut data resmi, 1.415 orang dibunuh di negara bagian Jalisco antara Januari dan September tahun ini.
Baca juga: Sosok Saleh Raja Kartel Narkoba asal Palangka Raya, Punya Gubuk Reyot Berisi Fasilitas Mewah
Kekerasan sering terjadi di seluruh Meksiko, terutama saat geng lokal bentrok dengan pihak berwenang.
Sejak pemerintah Meksiko mengerahkan tentara pada tahun 2006 untuk memerangi perdagangan narkoba, lebih dari 450.000 orang telah tewas dan puluhan ribu orang hilang.
Pada tanggal 6 Oktober, Wali Kota Chilpancingo di negara bagian Guerrero selatan, Alejandro Arcos, terbunuh kurang dari seminggu setelah menjabat, CNBC melaporkan.
Ia terbunuh di tengah laporan bahwa ia meminta perlindungan ekstra.