Aktor Bollywood Salman Khan Dapat Ancaman Pembunuhan dari Gangster India Lawrence Bishnoi
Sebelumnya pada 4 April 2024, anggota Geng Lawrence Bishnoi menembaki Salman Khan di apartemennya di wilayah Bandra, Mumbai
Penulis: Bobby W
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Mimpi buruk seakan melanda kehidupan aktor papan atas Bollywood, Salman Khan beberapa waktu belakangan ini.
Sosok yang membintangi Film Kuch Kuch Hota Hai ini kembali mendapatkan ancaman pembunuhan dari gangster kelas kakap di India yang dipimpin oleh Lawrence Bishnoi.
Ancaman pembunuhan tersebut dikirimkan, Kamis (17/10/2024) malam, melalui pesan yang dikirim ke nomor WhatsApp polisi lalu lintas Mumbai.
Pengirim meminta tebusan senilai 50 Juta Rupee atau setara Rp 9 Milyar dari sang aktor jika ia ingin tetap hidup.
"Jika uang tidak diberikan, kondisi Salman Khan akan lebih buruk daripada Baba Siddique," lanjut pesan tersebut
Baba Siddique sendiri adalah sahabat Salman Khan yang merupakan seorang mantan anggota legislatif wilayah Maharashtra.
Ia meninggal karena ditembak mati oleh tiga penyerang pada minggu lalu di depan kantor putranya di wilayah Bandra.
Satuan Tugas Kejahatan India sendiri telah menangkap empat orang, termasuk dua penembak, dalam kasus pembunuhan Baba Siddique.
Ancaman pembunuhan ini bukan yang kali pertama diterima oleh Salman Khan.
Sebelumnya pada tahun 2022, Salman Khan juga menerima ancaman pembunuhan di dekat tempat tinggalnya di Bandra.
Pada tahun 2023, ia menerima ancaman pembunuhan melalui email, dan pada bulan April tahun ini, dua penembak tak dikenal menembakkan senjata api di luar rumahnya.
Baca juga: Profil Smriti Irani, Politisi India yang Jadi Pemateri untuk Calon Menteri Prabowo di Hambalang
Sumber di Satuan Tugas Kejahatan polisi Mumbai mengatakan, mereka tengah melacak pengirim pesan ancaman pembunuhan tersebut.
Seorang pejabat senior polantas Mumbai juga mengonfirmasi sebuah pengaduan telah diajukan ke polisi Worli.
Awal Perseteruan dengan Lawrence Bishnoi
Lawrence Bishnoi adalah seorang gangster India yang telah mendekam di penjara sejak 2015 lalu karena 24 dakwaan mulai dari pembunuhan hingga pemerasan.