Teka-teki Pistol di Dekat Jenazah Yahya Sinwar, Diduga Milik Perwira Israel yang Tewas di Gaza
Media Israel merilis gambar pistol yang berada di dekat jenazah Yahya Sinwar yang diduga milik perwira Israel yang tewas di Gaza pada tahun 2018.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Tentara Israel kemudian menyadari mereka bersenjata dan yakin mereka adalah rekan Yahya Sinwar yang mencoba membuka jalan baginya.
Kemudian tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka.
Kelompok Yahya Sinwar terpecah, dia memasuki sebuah gedung dan anggota Hamas lainnya memasuki gedung lain.
Yahya Sinwar kemudian naik ke lantai dua, sementara itu tank Israel menembakkan peluru ke gedung itu.
Seorang pemimpin peleton tentara Israel dari Batalyon 450 memasuki dua bangunan tersebut, terjadi bentrokan, dan dia melemparkan dua bom ke arah Yahya Sinwar dan rekan-rekannya, yang menyebabkan terputusnya komunikasi di antara mereka.
Pasukan Israel kemudian mengoperasikan drone dan merekam seseorang (yang kemudian ternyata adalah Yahya Sinwar) terluka di tangannya dan mengenakan Keffiyeh yang menutupi wajahnya.
Ia sedang duduk di dalam ruangan, lalu mencoba melemparkan tongkat kayu ke drone Israel, sebelum ia dibunuh.
Tentara Israel masuk ke bangunan itu untuk melakukan survei pada Kamis pagi dan menemukan mayat-mayat tersebut, yang satu di antaranya mirip dengan Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.
Juru bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan mereka tidak mengetahui bahwa ternyata satu dari tiga pria bersenjata itu adalah Yahya Sinwar.
"Kami tidak tahu bahwa dia ada di sana. Awalnya kami mengenalinya sebagai pria bersenjata di dalam salah satu bangunan, dan dia terlihat, bertopeng, melemparkan papan kayu ke arah drone, beberapa detik sebelum dia dibunuh," kata Daniel Hagari dalam pernyataannya, Kamis.
Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel dan IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.
Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.438 jiwa dan 99.246 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (18/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel