Yahya Sinwar Dilaporkan Tewas, Bagaimana Dampak terhadap Masa Depan Operasi Militer Israel di Gaza?
Bagaimana masa depan operasi militer Israel di Jalur Gaza pasca Sinwar dan terbunuhnya sekelompok pemimpin Hamas dan Hizbullah?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel telah "menyelesaikan perhitungan" dengan Sinwar, namun menegaskan bahwa "perang belum berakhir."
Netanyahu dalam pidato televisinya menyatakan bahwa "cahaya mengalahkan kegelapan" di wilayah tersebut dan kematian Sinwar adalah "tonggak penting" dalam penurunan kekuatan Hamas.
Menurut Netanyahu, Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyebut pembunuhan Sinwar sebagai "pencapaian militer dan moral bagi tentara Israel".
Sementara Benny Gantz, Ketua Partai Persatuan Nasional Israel, memuji militer Israel.
"Ini adalah pencapaian penting dengan pesan yang jelas - kami akan mengejar musuh kami sampai akhir, kapan saja dan di mana saja," tulis Gantz di platform media sosial X.
Keluarga Tawanan Israel
Kelompok kampanye Israel, Forum Tawanan dan Keluarga Hilang, menyambut baik pernyataan tentara Israel tersebut, dan menyatakan bahwa kematian Sinwar seharusnya membantu "mengamankan" pembebasan tawanan yang masih berada di Gaza.
"Forum ini menyambut baik eliminasi Yahya Sinwar dan mendesak untuk memanfaatkan pencapaian besar ini untuk memastikan kembalinya para sandera," kata mereka dalam pernyataan resmi.
Amerika Serikat
Presiden AS Joe Biden mengatakan kematian Sinwar menandai momen kelegaan bagi warga Israel sekaligus memberikan peluang untuk masa depan Gaza tanpa kelompok tersebut berkuasa.
"Yahya Sinwar adalah hambatan tak teratasi untuk mencapai semua tujuan itu. Hambatan itu kini tidak ada lagi. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Biden dalam pernyataannya.
Wakil Presiden Kamala Harris menyebut kematian Sinwar sebagai kesempatan untuk "mengakhiri perang di Gaza."
"Keadilan telah ditegakkan," ujar Harris kepada wartawan.
Sinwar disebut-sebut bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober ke Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)