Usai Bocornya Rencana Israel Serang Iran, AS Buru-buru Gelar Rapat Rahasia
AS langsung menggelar rapat rahasia setelah dugaan bocornya dokumen intelijen AS yang berisi pemantauan AS terhadap persiapan Israel serang Iran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
"IAF melanjutkan penanganan ALBM di Lapangan Udara Hatserim pada 15 Oktober 2024. IAF menempatkan layar penyembunyian di atas enam pintu masuk tempat perlindungan pesawat (HAS) F15 pada 16 Oktober, yang mengindikasikan penanganan ALBM di HAS," lanjutnya.
"IAF kemungkinan menangani rudal udara-ke-permukaan (ASM) di Lapangan Udara Ramat David dan Lapangan Udara Ramon dari tanggal 15 hingga 16 Oktober IAF menemukan satu ASM yang mungkin tidak teridentifikasi di Pangkalan Udara Ramat David pada tanggal 15 Oktober. Satu ASM yang tidak teridentifikasi berada di depan bunker pesawat yang biasanya dikaitkan dengan pembuatan amunisi berpemandu presisi. Di Lapangan Udara Ramon, satu kereta amunisi mungkin dilengkapi dengan rudal," bunyi dokumen itu.
Dokumen tersebut juga memantau latihan penerbangan UAV rahasia di Pangkalan Udara Ramon dari tanggal 15-16 Oktober 2024.
Selain itu, Israel terpantau melakukan latihan yang kemungkinan melatih pengisian bahan bakar udara-ke-udara dan operasi pencarian dan penyelamatan tempur.
Latihan tersebut setidaknya melibatkan tiga tanker KC-707, satu pesawat udara G-550 Gulfstream yang melakukan pemanasan dini dan mungkin pesawat tempur.
Iran Luncurkan 2 Serangan Balasan ke Israel Tahun Ini
Tahun ini, Iran meluncurkan dua kali serangan balasan secara langsung ke Israel, yaitu operasi "Janji Sejati" pada 13 April 2024 dan "Janji Sejati 2" pada 1 Oktober 2024.
Operasi pertama untuk membalas serangan udara Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang membunuh Komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi dan anggota IRGC lainnya pada 1 April 2024.
Sedangkan operasi "Janji Sejati 2" untuk membalas serangan mematikan Israel di Jalur Gaza serta pembunuhan pemimpin Hamas, Hizbullah dan petinggi IRGC.
Iran berhasil menembus pertahanan udara Israel dengan meluncurkan lebih dari 200 rudal pada Operasi "Janji Sejati" dan 180 rudal pada Operasi "Janji Sejati 2", seperti diberitakan Al Jazeera.
Kedua serangan balasan itu berhasil menghantam sejumlah target di Israel, namun sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan koalisi pertahanan di kawasan yang dipimpin oleh sekutunya, AS.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan merespon serangan balasan Iran, sementara Iran mengancam akan memberikan pukulan menyakitkan jika Israel menyerang wilayahnya.
Sebagai informasi, Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.603 jiwa dan 99.795 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (21/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.