Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Menjalar dari Eropa ke Timur Tengah, Rusia Kasih Info ke Houthi untuk Serangan di Laut Merah

Rusia memberikan info intelijen ke Houthi untuk menyerang kapal berentitas Israel dan Barat yang berlayar melalui Laut Merah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perang Menjalar dari Eropa ke Timur Tengah, Rusia Kasih Info ke Houthi untuk Serangan di Laut Merah
twitter
Aksi milisi Ansarallah Houthi Yaman di atas Kapal Galaxy Leader milik Israel yang berlayar melintasi Laut Merah. Serangan Houthi dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas dalam Perang Hamas melawan Israel. 

Perang Menjalar dari Eropa ke Timur Tengah, Rusia Kasih Info ke Houthi untuk Serangan di Laut Merah

 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan kelompok Houthi Yaman dalam kerangka blokade jalur pasokan perdagangan penting di Laut Merah rupanya dibantu oleh intelijen Rusia, Wall Street Journal melaporkan.

Blokade Laut Merah, yang dimulai setelah perang Gaza, menargetkan kapal-kapal barat berentitas Israel yang mengambil rute ini. 

Houthi melakukan serengan dengan rudal balistik dan drone, termasuk drone kamikaze.

Kelompok Yaman itu mengklaim bertindak dalam solidaritas dengan Palestina, yang telah kehilangan ribuan nyawa karena bombardemen buta Israel pasca-Operasi Banjir Al Aqsa 7 Oktober 2023 oleh Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas.

Baca juga: Bayar Pakai Minyak, Negara Tetangga Iran Borong 12 Jet Dassault Rafale Perancis Senilai Rp 49,8 T

Laporan itu lebih lanjut mengatakan, mengutip sumber, kalau Houthi menggunakan data satelit Rusia untuk mengetahui data-data pelayaran kapal Barat lalu menyerangnya jika kapal-kapal itu tetap nekat berlayar.

Berita Rekomendasi

Aksi blokade Laut Merah oleh kelompok Yaman yang didukung Iran ini menciptakan ketidakstabilan di wilayah tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas. 

Amerika Serikat (AS) dan Inggris, serta negara-negara Barat gerah atas aksi ini lantaran Blokade Laut Merah membuat kerugian ekonomi parah, khususnya soal membengkaknya ongkos distribusi barang dan logistik ke Eropa.

Data dari Rusia itu juga diteruskan ke anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang hadir dalam kelompok Poros Perlawanan, laporan itu mengklaim.

"Moskow mencoba mengikat AS di Timur Tengah dengan serangan-serangan ini," kata laporan tersebut dikutip Moneycontrol, Jumat (25/10/2025).

Baca juga: Rusia Tunggu Peluang Kirim 11 Jet Tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E ke Indonesia, Dibayangi Sanksi AS

Sebuah kapal kargo yang melintasi Laut Merah Blokade Houthi
Sebuah kapal kargo yang melintasi Laut Merah. Blokade dan serangan kelompok Houthi Yaman di wilayah ini terhadap kapal-kapal berentitas Israel dan Barat dilaporkan dibantu oleh data intelijen Rusia.

Sebagai disclaimer, media pelansir kabar belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Rusia memang menghadapi tekanan AS dan negara-negara Barat yang terhimpun di NATO dalam perangnya melawan Ukraina.

Tiga tahun setelah apa yang dinarasikan Moskow sebagai Operasi Militer Khusus, agresi Rusia ke Ukraina menghadapi berbagai persenjataan yang disuplai AS dan Barat, mulai dari tank, artileri, hingga pesawat tempur. 

Informasi bantuan Rusia ke Houthi sekaligus menegaskan menjalarnya konflik di Eropa ke Timur Tengah yang dikhawatirkan akan menghasilkan esklasi konflik yang jauh lebih besar, Perang Dunia dengan melibatkan banyak negara.

Adapun kelompok Houthi Yaman melakukan serangan pertama terhadap jalur pelayaran internasional pada November tahun lalu, ketika para petempur mereka mendarat di kapal kargo dan menahan awak-awak kapal, menurut Reuters

Sejak itu, para milisi Houthi telah melakukan lebih dari 70 serangan terhadap kapal dan kapal.

Serangan itu telah memaksa kapal kontainer untuk berlayar ke selatan Afrika, menyerap beberapa kelebihan kapasitas dalam industri kontainer, yang pada gilirannya telah membantu meningkatkan tarif kontainer.

Pada 21 Oktober, AP Moller-Maersk A/S, perusahaan utama pemimpin pelayaran global, menaikkan tarif panduan setahun penuh untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan.

Kenaikan ini merujuk permintaan yang lebih kuat dan tingkat pengiriman yang lebih tinggi yang disebabkan oleh gangguan rantai pasokan dari serangan di Laut Merah.

Latihan militer bersama yang melibatkan Polandia, Inggris, AS, dan Rumania di Bemowo Piskie, Polandia, pada 18 November 2021. ©
Latihan militer bersama yang melibatkan Polandia, Inggris, AS, dan Rumania di Bemowo Piskie, Polandia, pada 18 November 2021. © (AFP/Janek Skarzynski)

Rusia Ancam Pakai Nuklir Kalau Barat Kirim Pasukan ke Ukraina

Terkait perang di Ukraina, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Rabu (23/10/2025) kalau rencana Barat mengirim pasukan ke Ukraina akan menyebabkan bentrokan langsung kekuatan nuklir.

Zakharova melontarkan pernyataan itu pada konferensi pers di Moskow, yang menanggapi seruan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu untuk melakukan gelar pasukan pencegahan non-nuklir di Ukraina.

Zakharova memperingatkan kalau tindakan seperti itu justru akan memiliki “konsekuensi bencana.”

“Dia (Lecornu) bukan satu-satunya perwakilan dari Barat yang mencoba ‘menggoda’ dengan gagasan mengirim pasukan asing ke Ukraina. Implementasi praktis dari ide ini, Anda tahu apa yang akan terjadi. Saya dapat mengulangi bagi mereka yang mungkin lupa: Ini akan menyebabkan benturan langsung kekuatan nuklir dengan konsekuensi bencana," tegasnya.

Lecornu membuat pernyataan Senin ketika ditanya tentang proposal oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengerahkan pasukan NATO di wilayah negaranya, mengatakan ia setuju bahwa sekutu harus mempertimbangkan kemungkinan seperti itu.

 

(oln/MC/Anews/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas