Perang Rusia-Ukraina Hari ke-976: Zelensky Sebut Tentara Korea Utara Bantu Rusia Mulai Besok
Perang Rusia-Ukraina hari ke-976: Zelensky mengatakan tentara Korea Utara akan membantu Rusia dalam perangnya di Ukraina mulai besok.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-976, Sabtu (26/10/2024).
Pada pukul 00.00 waktu setempat, Rusia melancarkan serangan rudal ke Dnieper, antara lain fasilitas kesehatan terkena serangan, sedikitnya tiga orang luka-luka.
Pada pukul 01.00 waktu setempat, tiga orang telah tewas dan 10 orang terluka di Dnieper akibat serangan rudal Rusia pada Jumat malam.
Pada pukul 03.00 waktu setempat, dua pesawat Tu-95 Rusia masih mengudara, yang diduga sebagai penerbangan pelatihan, bukan penerbangan tempur.
Pada pukul 05.00 waktu setempat, lebih dari dua lusin drone penyerang masih berada di Ukraina dan mereka secara bertahap dimusnahkan, menurut laporan Staf Umum Angkatan Udara Ukraina, seperti diberitakan Telegraph.
Zelensky: Rusia akan Kirim Tentara Korea Utara ke Medan Perang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memperingatkan Rusia yang ia sebut berencana untuk mengirim pasukan Korea Utara ke medan perang melawan Ukraina paling cepat pada Minggu (27/10/2024) besok.
Ia juga dan mendesak para pemimpin dunia untuk memberikan tekanan nyata pada Korea Utara.
Korea Selatan Desak Rusia Hentikan Kerja Sama dengan Korea Utara
Korea Selatan mendesak Rusia untuk menghentikan kerja sama ilegalnya dengan Korea Utara.
Pada Jumat (25/10/2024), mereka menyuarakan kekhawatiran serius saat Moskow bergerak untuk meratifikasi perjanjian pertahanannya dengan Korea Utara.
Baca juga: Jaksa Ukraina Selidiki Keterlibatan Tentara Korea Utara dalam Dukungan Terhadap Rusia
Korea Selatan telah mengamati pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dengan rasa tidak nyaman yang meningkat, seperti diberitakan The Guardian.
Ukraina: Rusia Harus Tarik Pasukan jika Ada Kesepakatan Damai
Kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, berpidato dengan mengatakan Ukraina menginginkan penarikan penuh pasukan Rusia dan bukan hanya perundingan damai.
Menurutnya, sangat penting untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari dua setengah tahun.
“Jangan berharap perang ini akan berakhir ketika pihak yang bertikai mulai berbicara satu sama lain … Jangan tertipu. Perang ini akan berakhir ketika prajurit terakhir dari pasukan pendudukan kembali ke rumah,” kata Andriy Yermak dalam pertemuan internasional, pada Jumat kemarin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)