Tolak Desakan AS dan Inggris, Iran Tegaskan Berhak Balas Serangan Israel
Iran menolak desakan AS dan Inggris agar tidak membalas serangan Israel. Iran menegaskan balasan ke Israel adalah hak mereka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras terkait serangan udara Israel yang meyaras pusat militer di ibu kota, Teheran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari waktu setempat.
Dikutip dari Aljazeera, Iran menegaskan serangan Israel ini membuat mereka 'berhak dan berkewajiban untuk mempertahankan diri dari tindakan agresif dari luar'.
Kementerian itu menganggap serangan Israel sebagai 'pelanggaran terang-terangan' terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, khususnya prinsip yang melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional suatu negara.
"Iran menekankan penggunaan semua kemampuan rakyat Iran untuk menjaga keamanan dan kepentingan vitalnya."
"Selain itu, Iran menegaskan tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional, sambil mengingatkan semua negara di kawasan ini akan tugas individu dan kolektif mereka untuk melindungi perdamaian dan stabilitas regional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.
Pernyataan ini sekaligus membantah Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang meminta Iran agar tidak membalas serangan Israel.
Sebelumnya, AS membela Israel dengan menyebut serangan ke Iran adalah bentuk pembelaan diri.
Menurut Gedung Putih, Israel berusaha membela diri dari Iran terkait serangan oleh Teheran pada awal bulan ini.
Dikutip dari Reuters, hal itu diketahui AS sebelum serangan Israel dilancarkan.
Baca juga: IDF Kerahkan 100 Jet F-35, Parlemen Iran: Serangan Israel Lemah, Besar Omong Doang
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett menuturkan serangan Israel yang menargetkan target militer adalah latihan membela diri sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran.
Selain itu, Savett juga meminta agar Iran tidak membalas serangan Israel. Dia menyebut hal itu perlu dilakukan demi tidak meningkatkan eskalasi konflik di kawasan.
"Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini dapat berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut," katanya.
"Tanggapan mereka merupakan latihan bela diri dan secara khusus menghindari daerah berpenduduk dan hanya berfokus pada target militer, bertentangan dengan serangan Iran terhadap Israel yang menargetkan kota terpadat di Israel," sambung Savett.
Senada dengan AS, Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Stramer, juga meminta agar Iran tidak menanggapi gelombang serangan Israel.