Mengapa Israel menyerang Iran dan empat pertanyaan lainnya tentang hubungan kedua negara
Israel mengaku telah melakukan serangkaian serangan udara yang diklaim menghantam "target militer" Iran, pada Sabtu dini hari. BBC…
Iran secara geografis jauh lebih besar daripada Israel. Iran juga memiliki populasi hampir 90 juta orang, hampir 10 kali lebih besar dari Israel. Tetapi ini tidak berarti kekuatan militer mereka lebih besar.
Iran telah berinvestasi besar-besaran dalam rudal dan pesawat nirawak. Iran memiliki persenjataan yang sangat banyak, dan juga telah memasok sejumlah besar persenjataankepada proksinya - Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Iran telah meningkatkan sistem pertahanan udara dan jet tempurnya secara signifikan. Rusia dipercaya berperan penting dalam pengembangan ini, sebagai imbalan atas dukungan militer Teheran kepada Moskow dalam perang melawan Ukraina.
Rusia telah memberi Iran pesawat tempur Su-35 dan sistem rudal pertahanan udara S-300 yang canggih.
Di sisi lain, militer Israel tak kalah canggih. Negara ini memiliki salah satu angkatan udara tercanggih di dunia. Menurut laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), Israel memiliki sedikitnya 14 skuadron jet - termasuk F-15, F-16, dan jet siluman F-35 terbaru.
Israel juga memiliki pengalaman melakukan serangan menyusup ke dalam wilayah musuh. Jarak terpendek antara Iran dan Israel adalah sekitar 1.000 km. Kemudian dari Tel Aviv ke Teheran sekitar 1.600 km—lebih jauh dari kemampuan operasional armada Israel mana pun tanpa pengisian bahan bakar.
Israel diprediksi memiliki senjata nuklir tetapi menunjukkan kebijakan resmi yang ambigu. Iran tidak memiliki senjata nuklir meskipun negara-negara Barat mencurigainya secara diam-diam bermaksud mengembangkannya. Iran dengan tegas membantah bahwa mereka mencoba atau bahkan ingin memperoleh senjata nuklir.
Seperti Israel, Iran memiliki program nuklir sipil, meskipun telah dicurigai selama beberapa dekade menjalankan program paralel untuk memproduksi material - uranium yang diperkaya - untuk bom nuklir, dan rudal untuk meluncurkannya.
Pada Mei, kepala pengawas nuklir global mengatakan Iran "hanya tinggal beberapa minggu, bukan bulan" lagi untuk memiliki material yang cukup dalam membuat bom nuklir.
Namun, ini tidak berarti Iran tinggal beberapa minggu lagi memiliki bom. Mereka masih memerlukan langkah terakhir untuk memperkaya material tersebut hingga ke tingkat militer, dan memiliki hulu ledak, yang diyakini tidak dimilikinya.
Israel tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), meskipun Iran menandatanganinya. NPT bertujuan untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir dan mengharuskan anggota untuk membuka fasilitas nuklir mereka untuk diperiksa guna memverifikasi bahwa fasilitas tersebut digunakan untuk tujuan damai.
Kesepakatan yang didukung PBB pada 2015 dengan Iran, yang menyetujui tindakan pembatasan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi, sebagian besar gagal setelah Presiden Trump menarik AS keluar pada 2018. Iran telah meningkatkan program nuklirnya sejak saat itu.
Siapa sekutu-sekutu Iran?
Iran telah membangun jaringan sekutu dan pasukan proksi di Timur Tengah. Jaringan ini disebut Iran sebagai bagian dari "poros perlawanan" menantang kepentingan AS dan Israel di kawasan. Iran mendukung mereka dalam berbagai tingkatan.