Presiden Iran Tegaskan Tak Mau Berperang dengan Israel, tapi Beda Cerita bila Diusik
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tak mau membuka perang dengan Israel. Akan tetapi, bila diusik pihaknya tak akan tinggal diam.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Salami memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi "konsekuensi pahit" setelah serangannya terhadap lokasi militer Iran.
Israel, kata Salami, telah "gagal mencapai tujuannya yang tidak menyenangkan" dengan serangan udaranya pada hari Sabtu.
Dikutip dari Al Arabiya, Salami juga menyebut serangan itu sebagai tanda "salah perhitungan dan ketidakberdayaan".
Ia memperingatkan bahwa "konsekuensi pahitnya tidak akan terbayangkan" bagi Israel saat memerangi militan yang berpihak pada Teheran di Gaza dan Lebanon.
Baca juga: Iran Tak Gentar Hadapi Agresi Israel, Pezeshkian: Kami Siap Bela Hak dan Keamanan Negara
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengklaim bahwa Iran telah diberitahu oleh "berbagai pihak" sebelum serangan Israel.
Araghchi mengindikasikan bahwa beberapa jam sebelum serangan Israel, pesan-pesan dipertukarkan dengan pihak-pihak yang dirahasiakan, yang mendorong tindakan-tindakan yang tidak disebutkan oleh Teheran.
Dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, Araghchi mengecam tindakan Israel sebagai "ancaman serius bagi perdamaian internasional" dan menyerukan sidang darurat.
Ia menegaskan bahwa Iran berhak atas "tanggapan yang sah dan sah" menurut hukum internasional dan Piagam PBB.
(Tribunnews.com/Whiesa)