Ribuan Tentara Israel Segera Dibebastugaskan, Hizbullah Jauh dari Selesai, Roket Hantam Kota Tira
Sebuah roket yang diluncurkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di kota Israel Tira pada Sabtu. Hizbullah jauh dari kata selesai dengan Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kamis lalu, tentara Israel mengungkapkan bahwa 57 perwira dan tentara tewas di front Lebanon.
Sementara itu, situs lokal pemukim Yahudi Israel melaporkan pada hari Minggu (27/10/2024) kalau 30 tentara IDF dan petugas Israel tewas di Lebanon dan Gaza selama minggu ini.
Pengumuman Israel datang sehari setelah Hizbullah mengumumkan kalau mereka telah menyebabkan 70 kematian warga Israel dan lebih dari 600 orang terluka di antara petugas dan tentara pendudukan.
Hizbullah mengatakan - dalam sebuah pernyataan - kalau para petempurnya menghancurkan 28 tank Merkava, 4 buldoser militer, sebuah kendaraan lapis baja dan pengangkut pasukan, selain menembak jatuh 4 drone.
Hizbullah Belajar dari Perang 2006 Silam
Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Mayor Jenderal Al-Duwairi mengatakan tingginya angka kematian dan cedera di kalangan tentara Israel di front Lebanon mencerminkan realitas lapangan pada tingkatan tertentu.
Menurut Al-Duwairi, angka kerugian personel tentara Israel menunjukkan kalau pertempuran di sana melewati level 5.
Baca juga: 10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan
Dilansir Khaberni, Al-Duwairi menjelaskan, setelah sebulan, pertempuran darat masih terjadi di sepanjang jalur perbatasan (Garis Biru), dengan pengecualian beberapa penetrasi di wilayah tertentu seperti kota Ramia, Al-Adisa dan Aita Al-Shaab karena terhadap sifat dan kontur tanahnya.
Garis Biru memiliki panjang 120 kilometer, dan garisnya ditarik oleh PBB pada tahun 2000 antara Lebanon, Israel, dan Golan yang diduduki Israel untuk memverifikasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon.
Al-Duwairi menyatakan, dalam analisisnya terhadap situasi militer di Lebanon, bahwa pertempuran di wilayah selatan melewati level 5 pertempuran dengan indikasi sebagai berikut:
- Keterlibatan langsung dengan kekuatan yang ada di titik tempur dan diperkuat oleh pasukan elite bergerak (Pasukan Al-Radwan Hizbullah).
- Membom semua supporting pasukan Israel yang memasuki Garis Biru.
- Pengeboman massal langsung pasukan Israel di Jalur Biru.
- Hizbullah mengumumkan evakuasi 25 pemukiman di Israel utara.
- Pengeboman pawai dan rudal mulai mencapai selatan Tel Aviv.
Pakar militer tersebut meyakini kalau pola pertempuran tersebut terjadi sebagai akibat dari pengalaman sebelumnya pasukan Hizbullah, khususnya Perang Lebanon Kedua pada musim panas 2006.
Dia menilai, tingginya kerugian tentara Israel mengonfirmasi pernyataan Hizbullah kalau mereka sudah menewaskan banyak tentara Israel.
Ada lima divisi militer Israel berpartisipasi dalam operasi serangan darat di Lebanon selatan, yaitu Divisi 210, 98, 91, 36, dan 146.
Divisi ini mencakup lebih dari satu brigade militer, dan menurut standar militer, divisi ini mencakup lebih dari 10.000 tentara.
Al-Duwairi mengatakan kalau video hoopoe yang diterbitkan oleh Hizbullah pada bulan-bulan sebelumnya mengidentifikasi kumpulan target Israel, “yang merupakan target, beberapa di antaranya bersifat strategis dan beberapa di antaranya bersifat ekonomi (industri),”.
Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan
Al-Duwairi menambahkan kalau pengambil keputusan untuk menyerang situs-situs sensitif Israel itu adalah petinggi Hizbullah yang menentukan sifat sasarannya.
Dia menyimpulkan dalam analisisnya bahwa “Hizbullah telah mendapatkan kembali keseimbangan operasional dan taktisnya, dan operasinya membuktikan hal ini.”
(oln/MNA/Anews/khbrn/*)