Ancaman Bom Hoaks Terjadi saat Pilpres AS 2024, Rusia Dituding Jadi Dalang
Ancaman bom hoaks terjadi saat Pilpres AS 2024 yang digelar hari ini. Setidaknya ada tujuh negara bagian yang menerima ancaman tersebut.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
"Setiap suara yang sah dan memenuhi syarat akan dihitung secara akurat, dan kehendak rakyat di negara bagian Pennsylvania akan dihormati," tuturnya.
Dituding Jadi Dalang, Rusia Sebut AS Memfitnah
Tentang ancaman bom hoaks ini, sekretaris negara bagian Georgia, Brad Raffensperger, menuding Rusia menjadi dalangnya.
Brad menuduh Rusia tidak ingin Pilpres AS 2024 berjalan dengan lancar.
"Mereka ingin berbuat onar, tampaknya. Mereka tidak ingin kita memiliki pemilu yang lancar, adil, dan jujur, dan jika meereka bisa membuat kita bertengkar di antara kita sendiri, mereka bisa menganggapnya sebagai kemenangan," kata Brad, dikutip dari Reuters.
Namun, Russia lewat kedubesnya di Washington menyebut tudingan tersebut adalah fitnah.
“Kami ingin menekankan bahwa Rusia tidak mencampuri dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
“Seperti yang telah berulang kali ditekankan oleh Presiden Vladimir Putin, kami menghormati kehendak rakyat Amerika,” sambungnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat