Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Hizbullah Bobol Bandara Ben Gurion, Jenderal Pakar Militer: Israel Sudah Masuk di Garis Merah 

Bandara Ben Gurion selama dianggap berada di luar jangkauan penargetan pihak-pihak yang bermusuhan Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rudal Hizbullah Bobol Bandara Ben Gurion, Jenderal Pakar Militer: Israel Sudah Masuk di Garis Merah 
anews/tangkap layar
Asap ledakan rudal membumbung di kawasan Bandara Ben Gurion, pintu gerbang utama Israel di Tel Aviv, Rabu (6/11/2024). Rudal dilaporkan diluncurkan oleh gerakan Hizbullah Lebanon. 

“Tidak diragukan lagi bahwa ada operasi yang terkoordinasi dengan baik dan canggih untuk menantang sistem kami," lanjutnya.

Kolonel cadangan itu mengatakan juga bahwa sistem komando dan kontrol Hizbullah sedang ditingkatkan, bersama dengan formasi tembakannya.

Dirinya juga menekankan bahwa hal ini terjadi di tengah evakuasi unit permukiman dan gangguan terhadap aktivitas komersial.

Baca juga: Iran Bersiap Serang Israel, Ancam Bakal Gunakan Rudal Hulu Ledak dan Senjata Rahasia

Tentara Zionis Berjatuhan Banyak Jadi Korban usai Lawan Hamas dan Hizbullah

Media Israel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Israel, Herzi Halevi, menekan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.

Hal ini mereka lakukan karena banyaknya korban di pihak Israel.

Mengutip The Jerusalem Post, disebutkan bahwa tentara pendudukan Israel ingin bergerak menuju gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, mengingat tingginya jumlah korban di kalangan tentara Israel.

Korban dari pihak Israel berjatuhan lantaran perlawanan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon yang kuat di kedua front dan prospek suram untuk mencapai keuntungan militer Israel.

Berita Rekomendasi

Menurut laporan Gallant dan Halevi juga telah mendesak Netanyahu untuk bekerja sama mencapai kesepakatan guna mengamankan pemulangan 101 tawanan Israel, hidup atau mati, dari Jalur Gaza.   

Waktu sangat penting untuk memulangkan para sandera, yang saat ini disetujui oleh sebagian besar pejabat Israel.

"Hanya akan terjadi, jika memang terjadi, melalui kesepakatan dengan Hamas," ujar Gallant dan Halevi dalam upacara wisuda perwira pada tanggal 31 Oktober.

Perkembangan yang terjadi ini bertepatan dengan konfirmasi Radio Angkatan Darat Israel bahwa 87 warga Israel tewas pada bulan Oktober.

64 di antaranya adalah perwira, tentara dan personel keamanan dan sisanya adalah pemukim ilegal.

 

(oln/khbrn/anews/*)


 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas