Menhan Baru Israel Tolak Gencatan Senjata, Beri Isyarat Gempur Habis Fasilitas Nuklir Iran
Menteri Pertahanan baru Israel memberikan isyarat kuat ke pasukan tempurnya untuk bersiap menggempur fasilitas nuklir Iran.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Isral Kantz, Menteri Pertahanan baru Israel, memberikan isyarat ke pasukan tempurnya untuk bersiap menggempur fasilitas nuklir Iran.
"Ada peluang untuk mencapai tujuan yang paling penting, yakni untuk menggagalkan dan menyingkirkan ancaman kehancuran yang mengancam Israel," kata Katz, dilansir Jerusalem Post.
"Saat ini, ada konsensus nasional dan lembaga pertahanan yang luas bahwa kita perlu menggagalkan program nuklir Iran dan ada pemahaman bahwa ini dapat dilakukan tidak hanya di bidang keamanan, tetapi juga di bidang diplomatik," imbuhnya.
Komentar itu dilontarkan Israel Katz selama pertemuan pertamanya dengan Forum Staf Umum, yang dipimpin oleh Kepala Staf Herzi Halevi pada awal pekan kemarin.
Menurutnya, pasukan pertahanan Israel saat ini bisa dengan mudah menyerang fasilitas nuklir Iran dari semua aspek, baik aspek teknis maupun aspek taktis sudah mendukung.
Lantaran, fasilitas nuklir Iran saat ini lebih rentan terhadap serangan daripada sebelumnya.
Menurutnya, kerentanan situs ini telah membuatnya lebih masuk akal bagi Israel untuk mencapai tujuan yang paling penting, demi menggagalkan dan menghilangkan ancaman yang menggantung di atas Negara Israel.
Israel Tolak Gencatan Senjata
Dikutip dari Anadolu, dalam rapat perdananya itu, Katz juga menolak keras usulan gencatan senjata di Lebanon.
Lebih lanjut, Katz menegaskan pasukan pertahanan Israel di bawah kepemimpinannya harus melanjutkan operasi ofensif Israel untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dan mencapai hasil kemenangan.
Katz mengatakan Israel hanya akan menyetujui kesepakatan jika negaranya dapat terus memerangi Hizbullah, melucuti senjata Hizbullah, dan memukul mundur milisi Hizbullah sekitar 30 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel.
“Tidak akan ada gencatan senjata atau gencatan senjata. Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga kami mencapai tujuan perang – membawa kembali penduduk utara dan mendorong Hizbullah melewati Sungai Litani,” ujar Kantz.
Baca juga: Hizbullah Peringatkan Israel soal Invasi Darat Tahap Kedua di Lebanon, Sebut IDF Bakal Kecewa
Sebagai informasi, Israel telah bertempur dengan Hizbullah selama lebih dari setahun. Adapun konfik ini berjalan paralel dengan agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Meski serangan yang dilakukan Israel mendapat kecaman banyak pihak, karena menargetkan warga sipil namun hal tersebut tak membuat Israel mundur. Justru Israel makin gencar menyerang fasilitas-fasilitas penting Iran.
“Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai. Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun untuk menegakkan dan mencegah serangan secara independen, memastikan tujuan perang di Lebanon terpenuhi," kata Israel Katz di media sosial X.