Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teknologi AI Ikut Bantu Donald Trump Menang di Pilpres AS?  Para Ahli Membahasnya

Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump keluar sebagai pemenang mengalahkan rivalnya Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Teknologi AI Ikut Bantu Donald Trump Menang di Pilpres AS?  Para Ahli Membahasnya
Fox 2
Donald Trump (78) dari Partai Republik akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin, 20 Januari 2025, di Front Barat US Capitol di Washington, D.C. setelah dalam Pemilu AS. 

 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024 telah selesai.

Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump keluar sebagai pemenang mengalahkan rivalnya Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 mendatang.

Di balik kemenangan Donald Trump,  mencuat diskusi soal penggunaan Artificial Intellegence (AI).

Beberapa ahli meyakini bahwa konten yang dihasilkan AI memainkan peran langsung dalam membentuk narasi di Pilpres AS.

Pada pertemuan puncak baru-baru ini di London, Inggris, para ahli membahas dampak kecerdasan buatan terhadap politik dan perang melawan misinformasi. 

Berikut Pendapat Para Ahli

Berita Rekomendasi

Elizabeth Dubois, seorang profesor di Universitas Ottawa, menyoroti bagaimana teknologi baru, termasuk AI dan media sosial, dapat memengaruhi sistem Pemilu.

Ia mencatat bahwa tokoh-tokoh seperti Elon Musk dan platform seperti X (twitter) telah berperan dalam menyebarkan konspirasi tentang Trump dan Harris.

Insiden tertentu melibatkan Musk yang membagikan video yang dimanipulasi di X, yang dimilikinya, pada bulan Juli 2024, yang menggunakan AI untuk meniru suara Harris.

Video tersebut sangat mirip dengan iklan kampanye asli tetapi menampilkan audio yang dihasilkan AI yang secara keliru menggambarkan Harris.

Musk awalnya membagikan video tersebut tanpa menyebutkan bahwa itu adalah parodi, yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi AI untuk menyebarkan misinformasi dalam politik.

Ia kemudian mengklarifikasi bahwa video tersebut dimaksudkan sebagai sindiran.

Awal tahun ini, Trump membagikan gambar palsu di platform media sosialnya, Truth Social, yang secara keliru menggambarkan Swift mendukungnya untuk pemilihan umum mendatang. Gambar ini, yang dibuat menggunakan AI, memperlihatkan Swift dalam pakaian patriotik dengan tulisan yang menyerukan agar Trump dipilih, meskipun ia diketahui mendukung kandidat Demokrat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas