Pertama Kali dalam Sejarah Israel, Seorang Wanita Diterima di Unit Pasukan Khusus Sayeret Matkal
Sayeret Matkal adalah unit komando paling elite di IDF. Masuknya wanita ke dalam satuan ini diframing jadi sejarah dan prestasi ketimbang krisis
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Para prajurit ini akan dilatih dalam mengangkut pasukan dan peralatan dalam kondisi pertempuran – kemampuan penting untuk operasi manuver.
Program lain, juga dilaporkan oleh KAN, melibatkan mengintegrasikan perempuan ke dalam peran tempur lapis baja.
Rekrutan perempuan sedang dilatih untuk mengoperasikan tank untuk misi pertahanan perbatasan, dengan kurikulum khusus yang disesuaikan dengan tuntutan operasional perang tank.
Ubah Personel AL Jadi Infanteri
Pada September lalu, kekurangan parah prajurit dalam pasukan pendudukan Israel (IDF) dilaporkan telah mendorong Divisi Infanteri Cadangan (Divisi ke-96) untuk membentuk batalion baru personel angkatan laut guna mempersiapkan mereka untuk operasi darat, menurut laporan dari Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan 11.
Inisiatif tersebut berarti bahwa personel angkatan laut yang sebelumnya dikecualikan dari tugas cadangan harus menjalani pelatihan infanteri intensif untuk membawa mereka ke tingkat yang membekali mereka untuk operasi darat, karena perang melawan Palestina di Gaza terus berlanjut dan ancaman meluasnya perang di Lebanon saat itu semakin tinggi.
Perang di Lebanon akhirnya benar-benar pecah per 1 Oktober 2024 saat pasukan infanteri Israel masuk menerobos perbatasan Lebanon.
Dua bulan kemudian, tepatnya 27 November 2024, gencatan senjata sementara disepakati oleh Hizbullah Lebanon dan Israel.
Baca juga: Israel Buntu Soal Solusi Krisis Personel Militer IDF, Gallant Segera Dicopot Gegara Usik Haredi
"Meskipun banyak prajurit Angkatan Laut telah menjalani pelatihan tempur khusus, mereka akan menerima pelatihan baru yang mencakup pertempuran perkotaan dan penggunaan senjata infanteri," kata laporan tersebut saat itu.
Wakil Kepala Staf IDF, Amir Baram, menyetujui tindakan "luar biasa" ini, yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Komando Angkatan Darat.
Laporan tersebut menyatakan bahwa tentara pendudukan Israel baru-baru ini mulai menyusun daftar orang-orang yang akan bergabung dengan batalion baru tersebut.
"Pelatihan mereka dijadwalkan akan dimulai sekitar dua bulan lagi," kata laporan itu.
Tentara Israel telah menderita kekurangan tentara selama berbulan-bulan, karena perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, operasi intensif di Tepi Barat yang diduduki, dan konfrontasinya dengan Hizbullah di seberang perbatasan dengan Lebanon.
Baca juga: Media AS: Tentara Israel Frustasi dan Kelelahan di Gaza Saat Harus Menyerbu Hizbullah di Lebanon
Pada bulan Juli, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengungkapkan bahwa tentara sangat membutuhkan 10.000 tentara tambahan, di tengah laporan tentang "peningkatan signifikan" dalam jumlah perwira yang meminta pensiun dini dari dinas militer.
Gallant mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset kalau 4.800 tentara dapat direkrut dari anggota komunitas Haredim ultra-Ortodoks, yang biasanya dibebaskan dari dinas militer.
Sebagai akibat dari kekurangan prajurit tersebut, pemerintah Israel menyetujui undang-undang pada bulan Juni untuk memperpanjang masa dinas cadangan dengan menaikkan usia pengecualian.
Menurut proposal tersebut, prajurit cadangan non-perwira akan bertugas hingga usia 41 tahun, bukan 40 tahun, sementara perwira akan bertugas hingga usia 46 tahun, bukan 45 tahun.
(oln/tjp/*)