Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bisakah Presiden Suriah Bashar Al-Assad Pertahankan Kekuasaannya? Iran dan Rusia Mainkan Peran Kunci

Presiden Suriah disibukkan dengan serangan kelompok pemberontak yang mulai menguasai kota-kota. Akankah Bashar Al-Assad mampu mempertahankan kekuasan?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bisakah Presiden Suriah Bashar Al-Assad Pertahankan Kekuasaannya? Iran dan Rusia Mainkan Peran Kunci
BADAN PERS SAUDI / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 11 November 2023, menunjukkan presiden Suriah Bashar al-Assad menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. 

Keluarga Assad telah menguasai Suriah selama lima dekade dan ia masih berkuasa selama perang saudara. 

Assad dilaporkan terbang ke Moskow setelah pertahanan tentaranya runtuh dengan cepat akibat serangan pemberontak.

Tetapi, ia terlihat kembali di Damaskus pada hari Minggu (1/12/2024), ketika ia bertemu Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian berbicara kepada Assad melalui telepon pada hari Senin.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Teheran telah mengirim tim perwira dari Korps Garda Revolusi Islam ke Suriah. 

Tentara Suriah mengebom markas pemberontak di Aleppo dan mengumpulkan pasukan termasuk milisi sekutu di wilayah utara kota Hama untuk mencoba menghentikan pemberontak.

Mereka juga menyerang target di provinsi Idlib, di sebelah perbatasan dengan Turki, wilayah yang dianggap sebagai benteng oposisi.

Akankah Assad Membuat Reformasi?

Pejuang antipemerintah mengibarkan bendera oposisi di kota Aleppo di utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (Photo by Omar HAJ KADOUR / AFP)
Pejuang antipemerintah mengibarkan bendera oposisi di kota Aleppo di utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Berita Rekomendasi

Sebelum serangan pemberontak yang sedang berlangsung saat ini, Assad ditekan oleh negara-negara Arab, Turki, negara-negara Barat, dan bahkan Rusia.

Assad dituntut untuk melakukan reformasi politik yang memberi oposisi tempat di meja perundingan, memfasilitasi kembalinya para pengungsi, dan membendung aliran narkoba ke negara-negara tetangga.

Assad sejauh ini mengandalkan dukungan Iran yang kuat untuk menolak tuntutan tersebut, yang mencakup penghentian penggunaan negaranya sebagai jalur pengiriman senjata ke proksi yang didukung Iran termasuk Hizbullah. 

"Ini adalah konsekuensi tak terelakkan dari keteguhan hati Assad," kata Issam Al-Rayyes, seorang perwira tentara Suriah yang membelot yang bermarkas di luar negeri, tentang kerugian teritorial. 

Baca juga: Faksi Bersenjata Suriah Berada di Gerbang Kota Hama, Menyaksikan Gelombang Besar Pengungsian

"Ia menolak solusi politik, ditambah lagi tentara dan ekonomi berada dalam kondisi yang menyedihkan."

Jika Assad Tumbang, Siapa yang Akan Menggantikannya?

Ini mungkin pertanyaan yang paling sulit dijawab. 

Jika pemberontak berhasil mencapai Damaskus dan menggulingkan Assad, salah satu kemungkinan hasilnya adalah kekacauan lebih lanjut di negara itu. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas