Jor-joran ke Mesir, Israel Bakal Terjerumus ke Dalam Kegelapan Karena Alasan Ini
Israel akan dilanda kegelapan karena krisis energi yang mengintip di balik ekspor ugal-ugalan minyak dan gas ke Mesir. Ini lah sebabnya Gaza dicaplok
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bar Joseph menekankan bahwa meskipun ada tantangan, sektor kelistrikan Israel menunjukkan ketahanan yang luar biasa selama perang di Gaza.
“Waduk Tamar ditutup, dan terjadi kesulitan serta pemadaman listrik, namun listrik di seluruh negeri tidak berhenti satu hari pun. Dan ketika reservoir tersebut runtuh... Pertama, terdapat dukungan dari sumber-sumber lain, dan hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa ekspor, yang menciptakan surplus besar dalam perekonomian energi,” kata dia membela kebijakan ekspor.
Pejabat Israel mengindikasikan bahwa rancangan rekomendasi komite tanggap darurat akan segera dipublikasikan.
“Kesinambungan peraturan diperlukan untuk memajukan ekonomi energi, dan Israel adalah salah satu dari sedikit kawasan di Timur Tengah yang terus menemukan gas, dan Mesir dianggap sebagai negara pelanggan utama, yang permintaannya hampir tidak ada habisnya,” kata pejabat tersebut.
Motif Ingin Kuasai Gaza Sepenuhnya
Jalur Gaza dilaporkan memiliki cadangan gas alam lepas pantai yang terletak 36 kilometer di lepas pantainya.
Fakta itu membuncahkan motif sebenarnya dari kengototan Israel atas kendali sepenuhnya atas Jalur Gaza bertameng pemberantasan Hamas.
Apakah tekad Tel Aviv untuk menguasai wilayah tersebut setelah perang ada hubungannya dengan sumber energi Palestina?
Baca juga: Niat Asli Israel Akhirnya Terlihat: Mau Caplok Gaza Jadi Bagian Negaranya, Hamas: Fantasi!
Hamas Cuma Dalih
Israel mengklaim terus membuat kemajuan operasi militer mereka di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa Tel Aviv akan mempertahankan kendali atas wilayah tersebut sampai demiliterisasi dan deradikalisasi dilakukan untuk membersihkan Gaza sepenuhnya dari Hamas.
Untuk itu, tentara Israel (IDF) membombardir wilayah pemukiman, merelokasi paksa warga sipil dari rumah-rumah mereka, memerangi rumah sakit, dan sederet aksi yang dinilai sebagai pelanggaran hukum internasional.
Toh, Israel bergeming atas kutukan dari banyak negara di dunia.
Netanyahu bahkan juga menentang saran sekutu abadi mereka, Amerika Serikat (AS) terkait masa depan Gaza.
Pemerintahan Joe Biden diketahui meminta Israel menyerahkan Otoritas Palestina untuk mengambil kendali di wilayah tersebut jika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil mengalahkan Hamas.
Ide AS ini dianggap Israel cuma angin lalu.