Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs
Oposisi menguasai distrik penting di Homs, wilayah yang memiliki kepentingan strategis yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke ibukota Damaskus
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs
TRIBUNNEWS.COM - Suriah mengklaim menarik mundur pasukannya keluar dari Hama untuk menyelamatkan nyawa warga sipil.
Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Suriah Ali Mahmoud Abbas dalam pidatonya kepada rakyat negara itu dilansir MNA, Jumat (6/12/2024).
Baca juga: Oposisi Sudah Berada di Gerbang Kota Homs, Panglima Perang HTS: Tujuan Kami Gulingkan Rezim Assad
Pernyataan ini dinyatakan sekaligus sebagai bantahan kalau Tentara Suriah kehilangan Kota Hama yang kini dikuasai oposisi bersenjata karena kalau dalam pertempuran.
"Kami memiliki posisi yang baik di medan perang. Angkatan bersenjata kami telah ditarik (mundur) kembali demi menyelamatkan nyawa," katanya seperti dikutip kantor berita SANA.
Menurut menteri tersebut, tentara memindahkan pasukannya keluar dari kota Hama "untuk menyelamatkan nyawa warga sipil."
Menteri tersebut memperingatkan bahwa oposisi bersenjata berupaya mengambil keuntungan dari situasi saat ini dalam upaya media mereka dan melakukan kampanye disinformasi terhadap rakyat Suriah dan angkatan bersenjata.
"Organisasi-organisasi ini mungkin menggunakan pernyataan atau perintah palsu yang mengatasnamakan Komando Umum angkatan bersenjata, serta rekaman audio atau video yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan," katanya.
Menteri tersebut meminta warga sipil dan personel militer di Suriah untuk "memahami bahaya dari kampanye menyesatkan ini, tidak mempercayainya dan hanya mengikuti apa yang dipublikasikan melalui saluran nasional resmi."
Oposisi Anti-Rezim Kuasai Distrik Strategis Homs
Setelah merebut Kota Hama, kelompok-kelompok anti-rezim di Suriah telah merebut distrik Rastan dan Talbiseh di provinsi Homs, wilayah yang memiliki kepentingan strategis yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke ibukota Damaskus, menurut laporan Anews.
Kelompok-kelompok yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah bentrok dengan pasukan rezim Suriah sejak 27 November.
Baca juga: Oposisi Suriah Bidik Homs Seusai Taklukkan Hama, Israel Bersiap Hadapi Runtuhnya Rezim Assad
Setelah merebut kendali pusat kota di Hama awal pekan ini, mereka sekarang membuat kemajuan signifikan di Homs.
Sebelumnya pagi ini, kelompok-kelompok anti-rezim berhasil menguasai Rastan dan Talbiseh, distrik-distrik utama yang terletak di sepanjang jalan raya M5, yang menghubungkan Aleppo, Hama, dan Homs ke Damaskus.
Perkembangan Situasi di Suriah
- Bentrokan antara pasukan rezim Suriah dan kelompok anti-rezim pertama kali meletus pada 27 November 2024 di pedesaan barat Aleppo.
- Pada 30 November, pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan mendirikan dominasi di seluruh provinsi Idlib.
- Pada 5 Desember, setelah pertempuran sengit, pasukan anti-rezim merebut pusat kota Hama dari kendali rezim.
- Sementara itu, pada 1 Desember, oposisi Tentara Nasional Suriah meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan melawan kelompok teror PKK/YPG di distrik Tel Rifaat di pedesaan Aleppo, membebaskan daerah itu dari unsur-unsur teroris.
(oln/mna/Anews/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.