Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Penjara Bawah Tanah Rahasia Rezim Assad di Suriah, Ruang Garam di Sednaya dan Tumpukan Jasad

Penjara Sednaya terletak 30 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus. Penjara ini dikenal sebagai "rumah pembantaian manusia" di Suriah oleh rezim.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Misteri Penjara Bawah Tanah Rahasia Rezim Assad di Suriah, Ruang Garam di Sednaya dan Tumpukan Jasad
Anadolu Agency
Penjara Sednaya yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus. 

Ruang Garam yang Terkenal 

Asosiasi Tahanan dan Orang Hilang di Penjara Sednaya (ADMSP) baru-baru ini merilis laporan yang mengonfirmasi keberadaan setidaknya dua “ruang garam” di dalam penjara tersebut.

Kamar-kamar ini memiliki tujuan yang mengerikan.

"Setelah meninggal, para tahanan—yang sering kali ditinggal berhari-hari bersama teman satu sel mereka—dibuang ke kamar-kamar kecil dengan lapisan garam setebal 30 cm di lantai. Garam, yang dimaksudkan untuk mengawetkan tubuh mereka, ditaburkan di atas mayat hingga cukup banyak untuk memenuhi truk," tulis laporan RNTV.

Kadang kala, ruang garam ini berfungsi sebagai sel tahanan; di waktu lain, ruang garam ini menjadi alat penyiksaan psikologis.

"Ada kisah-kisah yang meresahkan tentang tahanan yang masih hidup, yang kekurangan garam dalam makanan mereka, yang dilemparkan ke dalam ruang-ruang yang penuh dengan mayat ini," tambah laporan itu.

Menurut ADMSP, kamar-kamar itu muncul setelah tahun 2011, ketika jumlah korban tewas di penjara-penjara Assad menjadi mengkhawatirkan dan sistematis. Sebuah penyelidikan PBB pernah menggambarkan metode kematian dalam sistem ini sebagai "pemusnahan."

Berita Rekomendasi

"Penjara Sednaya adalah kamp kematian yang menjadi saksi kejahatan kejam terhadap kemanusiaan," kata Diab Serriya, salah seorang pendiri ADMSP dan penyintas Sednaya.

 "Selama bertahun-tahun kejahatan mengerikan, termasuk penghilangan paksa massal, penyiksaan sistematis, dan pembunuhan, telah terjadi di dalam Sednaya dengan impunitas total dan tanpa keadilan."

 

(oln/rntv/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas