Iran Sudah Dikirimi 2 Unit, Kapan Indonesia Terima 'Si Kriminal' Jet Tempur Su-35 Rusia?
Rusia mengatakan kontrak pengiriman jet tempur Shukoi Su-35 ke Indonesia akan diterapkan kendati sempat dibekukan oleh pemerintah Indonesia.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Adapun rumor batalnya pembelian Su-35 dilaporkan oleh Bloomberg pada bulan Maret 2020
Pembatalan itu disebabkan oleh kurangnya dana atau anggaran akibat pandemi Covid-19 dan ancaman dari Amerika Serikat (AS) jika Indonesia nekat membeli Su-35.
Sebelumnya, pada tahun 2015 Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia melaporkan kesepakatan pembelian Su-35.
“Pemerintah Republik Indonesia dan Rusia sepakat melakukan imbal beli dalam pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan (Alpalhankam) berupa pesawat tempur Sukhoi SU-35 yang dibutuhkan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia,” demikian keterangan Kemhan pada laman resminya.
“Nilai pembelian SU-35 yang mencapai USD1,14 miliar ini memberikan potensi ekspor ke Rusia bagi Indonesia sebesar 50 persen dari nilai pembelian tersebut, atau senilai USD570 juta.”
Adanya kontrak pembelian diketahui awal tahun 2018. Kemudian, pada bulan Juli 2019 eks Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi, mengklaim penundaan implementasi kontrak itu sebabkan oleh rumitnya skema pembelian yang melibatkan perusahaan dan lembaga di masing-masing negara.
Dua tahun kemudian Rusia mengaku siap mengirimkan Su-35 ke Indonesia meski Indonesia mendapat tekanan.
“Dari awal sekali, proyek pengiriman 11 jet tempur Su-35 ke Jakarta telah mencuri perhatian masyarakat dunia. Bukan kejutan bahwa setelah menandatangani kesepakatan itu, pihak Indonesia menghadapai tekanan besar dari perwakilan negara-negara tertentu,” kata juru Bicara Dinas Federal untuk Kerja Sama Teknis dan Militer, Valeria Reshetnikova, saat pameran MAKS-2021, Juli 2021.
Dia menyebut Indonesia mendapat “saran kuat” untuk membatalkan proyek pembelian. Namun, kata Reshetkoniva, Rusia ingin memenuhi atau menyelesaikan kontrak itu.
Baca juga: Citra Satelit Ungkap Persiapan Akhir di Pangkalan Udara Iran, Produksi 100 Jet Su-35 Secara Kilat?
"Si Kriminal" SU-35
Dikutip dari laman Bulgarian Militery, SU-35 mendapat julukan "Si Kriminal" karena produksinya yang rumit dan pengembangannya yang kontroversial.
Su-35 adalah pengembangan signifikan dari Su-30. Su-35 memiliki mesin yang lebih bertenaga dan sistem elektronok yang lebih canggih.
Su-35 memiliki mesin Al-41F1S yang memungkinkan manuver yang lebih baik. Mesin ini mempunyai teknologi thrust vectoring sehingga pesawat itu bisa melakukan manuver rumit dan mempertahankan kendali pada kecepatan rendah.
Perihal alat pendeteksi, Su-35 memiliki radar Irbis-E yang dimutakhirkan sehingga bisa mendeteksi target dalam jarak jauh. Su-35 bisa mendeteksi objek di langit hingga jarak 400 km dan objek di darat hingga jarak 200 km.
Mengenai persenjataan, Su-35 bisa menggendong rudal generasi terbaru seperti R-77-1 dan R-37M dan rudal presisi yang menyerang target darat, misalnya Kh-58 dan Kh-59.