Iran Sudah Dikirimi 2 Unit, Kapan Indonesia Terima 'Si Kriminal' Jet Tempur Su-35 Rusia?
Rusia mengatakan kontrak pengiriman jet tempur Shukoi Su-35 ke Indonesia akan diterapkan kendati sempat dibekukan oleh pemerintah Indonesia.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Su-35 adalah jet tempur multiperan yang memiliki kecepatan maksimal hingga 2.400 km/jam. Ia disebut sebagai musuh utama para pilot Ukraina.
Jet itu rutin melindungi pesawat tempur Rusia dalam perang di Ukraina.
Iran akan rakit Su-35 di dalam negeri
Sementara itu, Iran dilaporkan berencana membuat atau merakit Su-30 dan Su-35 di dalam negeri.
Jurnalis Iran bernama Hayal Muazin mengatakan Iran sudah mengatongi izin untuk memproduksi kedua jenis jet itu dan tengah menyiapkan tempat perakitan.
"Ini akan menjadi langkah besar dalam pengembangan kedirgantaraan Iran,” kata Muazin dalam laporannya, dikutip dari laman Bulgarian Military.
Diduga jumlah Su-35 yang akan diproduksi Iran mencapai 48 hingga 72 unit. Sementara itu, jumlah Su-30 tidak jelas.
Langkah Iran ini akan membuatnya tak lagi tergantung pada persediaan perlengkapan militer dari luar negeri. Saat ini Iran dijatuhi sanksi sehingga hanya bisa sedikit mengakses sejumlah teknologi dan persenjataan.
Tidak diketahui dengan jelas apakah lisensi dari Rusia juga memungkinkan Iran mengekspor Su-30 dan Su-35 ke negara lain.
Kerja sama produksi jet tempur menunjukkan menguatnya hubungan antara Iran dan Rusia.
Para pakar militer Iran sudah berulang kali mengatakan bahwa produksi Su-30 dan Su-35 di dalam negeri akan membuat Iran lebih fleksibel dalam menghadapi ketegangan regional.
Di samping itu, proyek pembuatan jet tersebut akan menguatkan kemampuan pertahanan Iran dan mempererat hubungan Iran-Rusia.
Gagasan mengenai pembuatan Su-35 di dalam negeri bukanlah hal baru. Menteri Pertahanan Iran Mohammad Rez Gharei Ashtiani pada bulan Juli 2023 sudah memberikan isyarat akan hal ini.
Pernyataannya memberi sinyal bahwa Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi jet tersebut.
“Pada satu waktu, kami menyepakati pembelian, tetapi kami menyadari bahwa kami mampu memproduksi jet tempur ini di dalam negeri sendiri,” kata Ashtiani.
(Tribunnews/Febri)