Trump Ancam Rebut Kembali Kendali atas Terusan Panama, Sebut Tarif Berlebihan
Presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengambil alih Terusan Panama karena menganggap tarif yang dikenai sangat tinggi.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
Komentar Trump tersebut menyusul postingan serupa sehari sebelumnya di mana ia mengatakan Terusan Panama merupakan 'aset nasional yang vital' bagi AS.
Beberapa jam setelah Trump memberikan ancaman, Presiden Panama, Jose Raul Mulino, langsung menanggapi dengan tegas.
Mulino dengan tegas mengatakan Terusan Panama sampai kapanpun akan tetap menjadi milik Panama.
“Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah di sekitarnya adalah milik Panama dan akan tetap menjadi milik Panama,” kata Mulino dalam rekaman yang diunggah di media sosial.
Tuduhan Trump terhadap China juga langsung dibantah keras oleh Mulino.
Menurutnya, permintaan Trump terkait penururan tarif Terusan Panama tidak dapat diwujudkan begitu saja.
"Biaya tidak diputuskan berdasarkan keinginan," katanya.
Bagi Panama, Terusan ini adalah kunci bagi perekenomian negara tersebut.
Terusan Panama
Terusan Panama adalah sebuah jalur perairan buatan sepanjang sekitar 82 kilometer yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik melalui Tanah Genting Panama, sebuah wilayah sempit di Amerika Tengah.
Terusan sepanjang 51 mil ini dibangun pada awal tahun 1900-an, dikutip dari BBC.
Sejak dibangun, AS terus mempertahankan kendali atas zona kanal tersebut hingga tahun 1977.
Hingga 31 Desember 1999, Terusan Panama dikelola oleh Amerika Serikat. Setelah itu, sesuai dengan perjanjian Torrijos-Carter, pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Panama.
Hingga akhirnya pada tahun 1999, Panama mengambil alih kendali Terusan tersebut setelah masa administrasi bersama habis.
Setiap tahunnya, terhitung mencapai 14.000 kapal yang melintasi Terusan Panama.
Termasuk kapal kontainer yang membawa mobil, gas alam dan barang-barang lainnya, serta kapal militer.
Terusan Panama adalah sumber pendapatan utama bagi Panama, menghasilkan sekitar 20 persen dari pendapatan tahunan negara.
Ratusan juta ton barang melewati terusan ini setiap tahun, menjadikannya jalur vital untuk perdagangan global.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Donald Trump