Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas: Israel Minta Syarat Baru, Negosiasi Pertukaran Sandera demi Gencatan Senjata Mandek

Hamas mengutip syarat-syarat baru yang diajukan Israel soal penarikan pasukan IDF dari Jalur Gaza, sebagai alasan mandeknya negosiasi gencatan senjata

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hamas: Israel Minta Syarat Baru, Negosiasi Pertukaran Sandera demi Gencatan Senjata Mandek
khaberni/tangkap layar
Keluarga para sandera Israel yang ditawan Hamas, menggelar demonstrasi menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu segera mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk pertukaran sandera sebagai langkah gencatan senjata di Perang Gaza. 

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 45.338 sejak agresi dimulai.

Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman.
Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor)

Houthi Teguhkan Dukungan ke Gaza, Luncurkan Rudal Balistik ke Israel

Di tengah mandeknya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Kelompok Houthi di Yaman mengatakan pada Selasa kalau mereka telah menembakkan "rudal balistik" ke wilayah "Israel" bagian tengah, setelah militer Israel mengatakan mereka telah mencegat sebuah "proyektil".

Kelompok yang didukung Iran tersebut, yang telah menargetkan Israel serta rute maritim utama selama agresi Israel di Gaza, minggu lalu menembakkan dua rudal yang menyebabkan kerusakan dan lebih dari selusin cedera di pusat komersial Tel Aviv.

Pada Selasa kemarin, Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menargetkan situs militer "musuh Israel di wilayah pendudukan Yaffa dengan rudal balistik hipersonik."

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) sebelumnya mengklaim telah mencegat "sebuah proyektil yang diluncurkan dari Yaman", setelah sirene serangan udara berbunyi di bagian tengah dan selatan "Israel".

Dikatakan bahwa proyektil tersebut "dicegat sebelum melintasi wilayah Israel".

Kelompok Houthi telah melancarkan puluhan serangan yang menargetkan Israel untuk mendukung Palestina sejak agresi di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Ketiga Kali dalam Sepekan, Rudal Houthi Kembali Serang Israel: Sirene Meraung-raung Lagi di Tel Aviv

Puing-puing rudal serangan Houthi Yaman dicegat oleh rudal sistem pertahanan udara Israel di Tel Aviv, Kamis (19/12/2024) dini hari.
Puing-puing rudal serangan Houthi Yaman dicegat oleh rudal sistem pertahanan udara Israel di Tel Aviv, Kamis (19/12/2024) dini hari. (RNTV/TangkapLayar)

Houthi Bukan Musuh Biasa Israel

Berita Rekomendasi

Adapun sumber militer dan keamanan Israel dalam wawancara bersama Maariv, Senin (23/12/2024), mengungkapkan serangan kelompok Houthi Yaman pada Sabtu (21/12/2024), telah membayangi dan menimbulkan kekhawatiran bagi Tel Aviv.

Sumber itu mengakui strategi teka-teki Houthi rumit diprediksi, dan mengatakan, "Mereka bukanlah musuh biasa."

Di antara berbagai kerumitan dalam menghadapi Houthi dan Angkatan Bersenjata Yaman, kata sumber itu, adalah jarak ribuan kilometer yang memisahkan Israel dan Yaman.

Terlebih, Angkatan Bersenjata Yaman tersebar di seluruh negeri dan hadir di wilayah-wilayah yang tidak tercantum di peta, dilansir Al Mayadeen.

Sumber keamanan lainnya mengatakan, kelompok Houthi merupakan tantangan yang belum pernah "dihadapi Israel sebelumnya."

"Israel tidak tahu bagaimana cara mengatasinya," lanjut sumber itu.

Baca juga: Media Israel Sebut Iran Masih Jadi Kekuatan Besar, Ragukan Tel Aviv Bisa Hadapi Teheran Jika Perang

Baru-baru ini, media Israel secara menyeluruh memeriksa kesulitan militer dalam menghadapi Houthi, terutama kemampuan militer Yaman dan kegagalan lembaga keamanan Israel untuk mencegat rudal balistik Houthi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas