Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serang RS Kamal Adwan di Gaza, Pasukan Israel Dituduh Lakukan Pembunuhan dan Pelecehan Seksual

Tentara Israel memaksa wanita dan anak perempuan untuk melepas pakaian mereka di bawah ancaman, hinaan, dan cercaan yang menyinggung.

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Serang RS Kamal Adwan di Gaza, Pasukan Israel Dituduh Lakukan Pembunuhan dan Pelecehan Seksual
AFP/-
Para korban dirawat di dalam rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, setelah serangan Israel di sekitar kompleks medis tersebut pada 6 Desember 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), Euro-Med Human Rights Monitor, mengatakan para penyintas serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di  Gaza utara, telah memberikan “kesaksian yang mengerikan”.

Kesaksian itu tentang bagaimana pasukan Israel melakukan “pembunuhan yang disengaja, eksekusi lapangan, serta serangan seksual dan fisik terhadap wanita dan anak perempuan” di dalam dan di dekat fasilitas medis tersebut.

Seorang paramedis berusia 44 tahun menceritakan bagaimana pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina yang sedang mengibarkan bendera putih, serta seorang anak yang memiliki gangguan psikologis.

"Di antara kami ada lima orang yang terluka dan dipaksa berjalan di depan tank. Tiba-tiba, mereka ditembak mati tanpa diinterogasi," katanya, Senin (30/12/2024), dilansir Al Jazeera.

Euro-Med Monitor juga mengatakan kesaksian menunjukkan tentara Israel memaksa wanita dan anak perempuan untuk melepas pakaian mereka di bawah ancaman, hinaan, dan cercaan yang menyinggung.

Beberapa wanita dan anak perempuan juga melaporkan mengalami pelecehan seksual.

"Seorang tentara memaksa seorang perawat untuk melepas celananya, lalu meletakkan tangannya di atasnya."

Berita Rekomendasi

"Ketika ia mencoba melawan, tentara itu memukulnya dengan keras di wajah, menyebabkan hidungnya berdarah," ungkap seorang perempuan kepada tim lapangan kelompok tersebut.

Seorang perempuan lain melaporkan bahwa seorang tentara berkata kepada seorang perempuan dalam kelompoknya:

“Lepaskan, atau kami akan memaksamu melepaskannya.”

Israel Menangkap Direktur RS Kamal Adwan

Sementara itu, tentara Israel menahan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya.

Militer Israel menuduh militan Hamas menggunakan fasilitas itu dan mengatakan lebih dari 240 orang ditahan.

Baca juga: Israel Membebaskan 20 Tahanan Gaza Setelah ada Laporan Penyiksaan

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Dr. Hussam Abu Safiya ditangkap pada Jumat (27/12/2024) bersama puluhan staf lainnya dan dibawa ke pusat interogasi.

Kementerian tersebut mengatakan pasukan Israel menyerbu rumah sakit dan memaksa banyak staf dan pasien keluar serta menyuruh mereka menanggalkan pakaian di cuaca musim dingin, menurut kementerian tersebut.

Militer Israel pada hari Sabtu mengonfirmasi bahwa mereka menahan direktur rumah sakit untuk diinterogasi dan menyebutnya sebagai tersangka anggota Hamas tanpa memberikan bukti apa pun.

Dikutip dari AP News, militer Israel mengatakan bahwa mereka mengepung rumah sakit tersebut dan pasukan khusus masuk serta menemukan senjata di area tersebut.

Militer Israel mengatakan bahwa militan menembaki pasukannya dan mereka "dilenyapkan."

Seorang juru bicara militer Israel, Letkol. Nadav Shoshani, kemudian menegaskan kepada wartawan bahwa sebagian besar dari mereka yang ditahan adalah anggota Hamas.

Pada hari Jumat, militer membantah telah memasuki atau membakar kompleks rumah sakit, tetapi mengakui telah memerintahkan orang-orang keluar.

Militer mengulangi klaim bahwa militan Hamas beroperasi di dalam Kamal Adwan, yang dibantah oleh pejabat rumah sakit.

Sebelumnya, rumah sakit tersebut telah diserang beberapa kali selama tiga bulan terakhir oleh pasukan Israel yang melancarkan serangan di wilayah Gaza utara, yang sebagian besar terisolasi terhadap pejuang Hamas yang katanya telah berkumpul kembali.

Kementerian kesehatan mengatakan serangan terhadap rumah sakit tersebut awal minggu ini menewaskan lima personel medis.

Pernyataan militer Israel pada hari Sabtu mengatakan, 350 pasien beserta tenaga medis telah dievakuasi dari Kamal Adwan dalam beberapa minggu terakhir.

Kemudian, sebanyak 95 pasien, perawat, dan tenaga medis lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia selama operasi tersebut.

Pernyataan itu juga mengatakan telah menyediakan bahan bakar dan perlengkapan medis untuk kedua rumah sakit.

Baca juga: Tentara Israel Bakar Rumah Sakit Terakhir yang Masih Beroperasi di Gaza Utara

Mayat para korban tergeletak di halaman rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, menyusul serangan Israel di sekitar kompleks medis tersebut pada 6 Desember 2024.
Mayat para korban tergeletak di halaman rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, menyusul serangan Israel di sekitar kompleks medis tersebut pada 6 Desember 2024. (AFP/-)

Sebagai informasi, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 45.400 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 108.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan.

Perhitungan tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Sejak Oktober, serangan Israel telah menutup wilayah Gaza utara di Jabaliya, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya serta menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Puluhan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi, tetapi ribuan lainnya diyakini masih berada di wilayah tempat Kamal Adwan dan dua rumah sakit lainnya.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan militan pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 lainnya.

Sekitar 100 warga Israel masih ditawan di Gaza, dan sekitar sepertiganya diyakini telah tewas.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas