Otoritas Palestina Larang Al-Jazeera Meliput di Tepi Barat, Dituding Pro-Kelompok Perlawanan
Otoritas Palestina melarang Al-Jazeera meliput di Tepi Barat sementara waktu. Media pers Qatar itu dituding dukung kelompok perlawanan Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Israel menyita semua peralatan dan dokumen di kantor tersebut dan mencegah para pekerjanya untuk bekerja.
Pada bulan Mei lalu, pemerintah Israel menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Komunikasi Shlomo Karai untuk menutup kantor Al Jazeera di Israel.
Meningkatnya ketegangan dan perlawanan Palestina di Tepi Barat terjadi seiring dengan berlanjutnya serangan Israel di Jalur Gaza.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.553 jiwa dan 108.379 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (1/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.