Jurnalis Senior Israel: IDF Bisa Terjebak Selamanya di Gaza, Jumlah Pejuang Hamas Tak Terbatas
Jurnalis Israel menyebut tanpa pemikiran strategis dan sistematis, IDF bisa terjebak selamanya dalam perang di Gaza, Lebanon, dan Suriah.
Penulis: Febri Prasetyo
"Hamas sukses membuat comeback besar dengan merekrut pasukan baru," kata The Jerusalem Post hari Kamis pekan lalu.
IDF punya masalah besar
Sementara itu, pakar militer Israel bernama Avi Askhenazi mengatakan IDF di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.
Askhenazi dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.
Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.
Menurutnya, perang di Gaza yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun membuat para tentara Israel merasa tidak nyaman dan memunculkan kesalahan di medan tempur.
Awalnya Askhenazi menyinggung tewasnya seorang kapten Israel di Gaza yang bernama Amit Levi.
Kematian Levi masih misterius. Belum diketahui dengan pasti apakah dia tewas ditembak oleh rekan sendiri ataukah diserang pejuang Hamas.
Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.
Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.
“Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levy.
Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.
Dia mengatakan tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.
“Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.