Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ambisi AS Ciptakan Perang Saudara di Lebanon, Beri Bantuan ke Tentara hingga Pojokkan Hizbullah

Tentara Lebanon telah berhasil kuasai sektor barat di selatan negara tersebut. Hal ini merupakan usaha AS untuk ciptakan perang saudara di Lebanon.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ambisi AS Ciptakan Perang Saudara di Lebanon, Beri Bantuan ke Tentara hingga Pojokkan Hizbullah
almaresearch/tangkap layar
Anggota pasukan Tentara Lebanon mengibarkan bendera Lebanon di samping bendera Hizbullah. - AS nampaknya berusaha menciptakan perang saudara di Lebanon, dengan menggelontorkan jutaan dollar untuk membantu militer Lebanon. Bantuan militer itu digunakan untuk melemahkan Hizbullah. 

Menurut sumber, gelombang pertama yang diumumkan pada Senin (6/1/2025), sebesar $95 juta adalah bagian dari rencana tersebut.

AS Tawarkan Uang untuk Bentuk Pemerintahan Baru

Dalam pertemuan di Riyadh, AS dan Arab Saudi sepakat mereka memiliki 'kesempatan sekali dalam tiga puluh tahun' untuk menyingkirkan Hizbullah dengan pemilihan presiden baru.

AS telah mengatakan kepada pejabat Lebanon, Arab Saudi siap mengerahkan ratusan juta dolar untuk membangun kembali negara mereka yang dilanda perang jika komandan militer Lebanon, Joseph Aoun, terpilih sebagai presiden.

Iming-iming dana besar dari Arab Saudi digulirkan oleh utusan AS, Amos Hochstein, selama lawatannya ke Lebanon pada Senin.

Baca juga: Hamas Kecam Peta Israel yang Klaim Wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah

Dalam lawatannya tersebut, Hochstein melobi secara gencar untuk Aoun, termasuk dengan juru bicara parlemen Lebanon Nabih Berri.

Aoun sudah mendapat dukungan dari Perdana Menteri Sunni Lebanon, Najib Mikati.

"Amerika sudah bertekad. Mereka tidak menginginkan kandidat lain selain Aoun," kata pejabat senior Arab itu kepada Middle East Eye.

Berita Rekomendasi

"Hochstein telah mengaitkan pemilihan Aoun dengan Arab Saudi yang mendanai pembangunan kembali Lebanon," lanjutnya.

Parlemen Lebanon dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan presiden pada tanggal 9 Januari, tetapi sebelumnya telah ditunda.

Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Lapis Baja melancarkan agresi militer di Lebanon Selatan.
Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Lapis Baja melancarkan agresi militer di Lebanon Selatan. (khaberni/HO)

Baca juga: Yordania Murka, Tel Aviv Rilis Peta Israel Raya Mulai dari Palestina, Yordan, Lebanon hingga Suriah

Pemungutan suara ini dilakukan pada saat yang kritis, dengan negosiasi untuk pembaruan gencatan senjata 60 hari yang mengakhiri pertempuran brutal antara Hizbullah dan Israel yang akan segera dimulai hanya dalam waktu tiga minggu, tepatnya pada tanggal 26 Januari. 

Sudah lama menjadi rahasia umum di kalangan politik Beirut bahwa AS ingin Aoun mengisi jabatan presiden yang kosong sejak 2022.

Secara tradisi, jabatan presiden diperuntukkan bagi penganut Kristen Maronit.

Jihad Azour, bankir senior di Dana Moneter Internasional, dianggap sebagai kandidat kedua yang pro-AS.

AS mendorong Aoun sebagai presiden karena meyakini mandat militernya akan penting untuk melaksanakan gencatan senjata.

Baca juga: Tentara Israel Menculik 19 Petani Lebanon dan Suriah di Lebanon Selatan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas