Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantuan Militer Ukraina Dikorupsi Selama Perang, Zelensky Tuding Perusahaan Jadi Dalangnya

Ukraina menuding perusahan AS melakukan praktik korupsi dan lobi sehingga Ukraina tidak menerima bantuan militer yang dijanjikan Washington

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Bantuan Militer Ukraina Dikorupsi Selama Perang, Zelensky Tuding Perusahaan Jadi Dalangnya
Brigade ke-155 Ukraina via Pravda
Zelensky menuding perusahaan-perusahaan AS telah melakukan praktik “korupsi" dan "lobi" sehingga Ukraina tidak menerima setengah dari bantuan militer senilai 177 miliar dollar yang dijanjikan AS untuk mendukung Kyiv sepanjang perang. 

Stratcom Centre, badan di bawah Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina, menyatakan bahwa Ukraina saat ini tak punya senjata yang bisa melawan rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia.

Itulah mengapa sangat penting bahwa AS harus mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot untuk Ukraina sesegera mungkin.

Sementara itu untuk mendukung kemenangan Ukraina dalam invasi melawan Rusia, AS mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Washington.

Lampu hijau itu diberikan usai Rusia menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak yang menyasar infrastruktur listrik Ukraina.

Menurut sejumlah pejabat AS, izin itu diberikan untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia yang kini telah didukung oleh pasukan Korea Utara.

Sejak perang pecah AS menempati posisi tertinggi negara yang mengirim bantuan militer terbanyak ke Ukraina sejak awal invasi Rusia tahun 2022. Bahkan jumlah bantuan AS mengalahkan Uni Eropa.

Menurut data Kiel Institute for the World Economy yang berbasis di Jerman, total bantuan AS kepada Ukraina selama beberapa tahun terakhir mencapai 75 miliar dolar.

Berita Rekomendasi

Bantuan paling banyak dikirim ke sektor militer, yaitu 46,3 miliar dolar atau sebesar 62 persen dari total keseluruhan dana bantuan.

Meski dana yang dihabiskan untuk Ukraina terbilang besar, AS dilaporkan juga mendapatkan untung dari pemberian dana bantuan tersebut.

Ini karena AS saat ini hanya mengeluarkan lima persen dari dana pertahanannya dan kurang dari 1 persen total pengeluaran pemerintah.

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas