Hati-hati Memilih Kacamata untuk Melihat Gerhana Matahari
Alat sederhana untuk melihat fenomena alam itu, lensanya terbuat dari black polymer yang diimpor dari Amerika Serikat.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta , Eko Wahyu Wibowo, mengimbau masyarakat hati-hati dalam memilih kacamata untuk melihat gerhana matahari yang berlangsung besok, Rabu (8/3/2016).
Menurut Eko, melihat ke arah matahari saat gerhana berlangsung dengan kacamata yang berkualitas rendah beresiko menimbulkan kebutaan sesaat.
"Sebaiknya saat melihat gerhana menggunakan yang berbahan black polymer, seperti yang kami bagikan besok," kata Eko Wahyo Wibowo di Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Kacamata khusus untuk melihat gerhana berkualitas baik, jelas Eko, hanya dapat melihat matahari.
Sedang objek lain tidak akan tampak melalui kacamata tersebut.
Alat sederhana untuk melihat fenomena alam itu, lensanya terbuat dari black polymer yang diimpor dari Amerika Serikat.
"Biaya pembuatannya sekitar Rp 35.000, tapi dapat diambil secara cuma-cuma besok pagi mulai 05.00 WIB di Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta ," katanya.
Namun, untuk melihat gerhana dengan kacamata khusus dari Planetarium juga dibatasi waktunya.
Eko menuturkan menggunakan alat itu sebaiknya tidak lebih dari dua menit.