Mitos dan Fakta Seputar Berpuasa Bagi Diabetesi yang Perlu Diketahui
Lalu apa saja mitos dan fakta yang perlu diketahui penyandang diabetes yang ingin menjalankan puasa?
TRIBUNNEWS.COM - Puasa Ramadan memberikan berbagai manfaat baik bagi tubuh. Namun, meski berpuasa memiliki manfaat untuk kesehatan, ternyata bisa menjadi hal yang cukup berisiko untuk diabetesi jika tidak didukung dengan nutrisi diabetes yang tepat.
Pola makan dengan jam yang berubah, bisa menjadi hal yang berbahaya bagi orang yang memiliki penyakit diabetes sehingga puasa tidak bisa dilakukan sembarangan.
Berubahnya pola makan dan pola tidur selama berpuasa akan berpengaruh pada kadar gula darah dalam tubuh. Perubahan inilah yang dapat membuat kadar gula darah jadi tidak terkontrol.
Lalu apa saja mitos dan fakta yang perlu diketahui penyandang diabetes yang ingin menjalankan puasa?
Penyandang diabetes tidak diperbolehkan puasa
Mitos. Penyandang diabetes sebenarnya diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa tetapi dengan ketentuan tetap mengatur asupan kalori serta pola makan yang tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan.
Seperti diketahui, saat berpuasa, makan dan minum hanya dilakukan saat sebelum fajar dan sesudah maghrib. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan pola makan karena tidak mengonsumsi makanan selama 13 jam lebih.
Untuk itu, disarankan bagi penyandang diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Tidak boleh lewatkan makan sahur
Fakta. Waktu makan sahur yang dilakukan dini hari, tak jarang membuat orang melewatkannya dengan alasan malas atau masih mengantuk. Namun, hal ini pantang dilewatkan untuk penyandang diabetes karena melewatkan makan sahur akan menjadi hal yang sangat berisiko.
Mengutip dari KlikDokter, penyandang diabetes dianjurkan untuk makan sahur dengan mengonsumsi makanan yang tinggi protein dan serat karena mampu memberikan cadangan energi dan dan efek rasa kenyang lebih lama.
Diabetesi tidak perlu berolahraga saat puasa
Mitos. Beberapa informasi menyebutkan bahwa penyandang diabetes tidak dianjurkan untuk berolahraga. Namun hal itu tidaklah benar. Penyandang diabetes tetap diperbolehkan olahraga saat menjalani puasa, asal tidak berlebihan.
Pakar penyakit diabetes, Prof. dr. Dante Saksono, Sp.PD., Ph.D., KEMD menjelaskan olahraga dapat membantu insulin bekerja lebih baik, dengan begitu gula darah bisa lebih terkontrol. Anda bisa memilih olahraga dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki menjelang waktu buka puasa sekitar 30 menit.
Saat berpuasa tetap perlu mengecek gula darah secara teratur
Fakta. Penyandang diabetes tetap diperbolehkan berpuasa asal dilakukan dengan benar, salah satunya dengan rutin mengecek gula darah. Pengecekan gula darah bukanlah hal yang membatalkan puasa bagi penyandang diabetes.
Mengutip Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021, penyandang diabetes perlu memantau kadar gula darah beberapa kali sehari saat berpuasa. Ada 7 waktu yang digunakan untuk mengecek gula darah, yaitu saat sahur, pagi hari, siang hari, sore hari, buka puasa, dua jam setelah buka puasa, dan kapan saja saat ada gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
Memperhatikan porsi makan malam dan sahur
Fakta. Mengonsumsi makanan yang cukup saat sahur dan berbuka puasa memang harus dilakukan oleh penyandang diabetes. Pasalnya, mengonsumsi makanan secara berlebihan akan membuat gula darah naik secara drastis. Penyandang diabetes direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi akan serat.
Mengutip dari Kemkes.go.id, piring makan model-T bisa menjadi panduan untuk mengatur porsi makan penyandang diabetes. Dengan mengadopsi piring makan model-T akan lebih banyak mengonsumsi sayuran dibandingkan karbohidrat, protein, dan lemak. Artinya, tubuh mendapat sedikit kalori tetapi merasa kenyang karena asupan serat tinggi.
Selain itu, penyandang diabetes juga perlu memilih nutrisi yang tepat dan seimbang agar gula darah dapat tetap terkontrol selama bulan puasa. Anda direkomendasikan untuk mengonsumsi nutrisi yang diformulasikan khusus penyandang diabetes seperti Diabetasol.
Diabetasol dilengkapi dengan Vita Digest, isomaltulosa, dan tinggi serat untuk bantu jaga kadar gula darah dan beri rasa kenyang lebih lama. Diabetasol juga dilengkapi dengan tinggi vitamin C, E, dan zink untuk bantu jaga daya tahan tubuh, serta tinggi kalsium dan vitamin D untuk jaga massa dan kekuatan tulang.
Anda juga bisa mengonsumsi Diabetasol saat sahur dan sebelum tidur untuk membantu kontrol gula darah tetap aman, sehingga cocok untuk dikonsumsi penyandang diabetes. Diperkaya dengan nutrisi yang lengkap, Diabetasol mampu membantu mendukung diabetesi saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Nah, itulah beberapa mitos dan fakta seputar berpuasa bagi penyandang diabetes yang perlu diketahui. Gula darah stabil, jadi lancar puasanya!
Penulis: Hervira Rahmadini | Editor: Nurfina Fitri