Menko PMK Tekankan Bansos Mampu Bangkitkan Kemandirian Ekonomi
Usai menyambangi Boyolali, Menko PMK dan rombongan di hari kedua kunkernya di Jawa Tengah melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Klaten.
Editor: Content Writer
Usai menyambangi Boyolali, Menko PMK dan rombongan di hari kedua kunkernya di Jawa Tengah melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Klaten.
Bertempat di Pendopo Kabupaten, Menko PMK kembali menegaskan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah harus benar-benar bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ke depan diharapkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi keluarga.
Dalam silaturahminya kepada para penerima manfaat bansos ini, Menko PMK mendengarkan langsung suara masyarakat yang sejak empat tahun terakhir menikmati bantuan sosial dari pemerintah.
“Harapannya penerima PKH itu bisa mengelola uang yang diterima agar keluarga semakin mandiri, salah satunya dimanfaatkan sebagai modal usaha," ujar Menko PMK usai menyerahkan bantuan.
Khusus untuk bantuan tunjangan profesi guru, Menko PMK mengungkapkan bahwa soal besaran tunjangan guru dan penambahannya akan dibahas lebih lanjut, termasuk dengan usulan bantuan perumahan untuk guru.
“Semuanya akan kami bahas dulu tetapi yang sekarang sudah ada, semoga dapat terus menunjang kebutuhan sehari-hari para guru di sini,” katanya lagi.
Pada ajang silaturahmi di Kabupaten Klaten ini, Menko PMK memberikan bantuan berupa Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM); Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 500 penerima KIP dan 50 guru pendamping (masing- masing jenjang 125 siswa: SD, SMP, SMA, dan SMK); bantuan untuk PAUD dan Pendidikan Masyarakat; tunjangan guru (SK TPG) kepada 100 orang perwakilan guru penerima; dan bantuan pendidikan dari pemerintah kepada 100 kepala satuan pendidikan berupa renovasi sekolah, peralatan laboratorium sains dan bahasa, dan lain-lain.
Menko PMK juga memberikan bantuan makanan tambahan (PMT) sebanyak 1/2 ton kepada para ibu hamil dan 1/2 ton untuk balita. (*)