Jenis Ikan Apa yang Aman untuk Anak?
Siapa saja pasti tahu kalau ikan itu makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan anak.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Siapa saja pasti tahu kalau ikan itu makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan anak.
Ikan mengandung protein, zat besi, dan mineral yang tinggi. Beberapa jenis ikan, seperti salmon, sarden, dan ikan teri, mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak bayi.
Meskipun begitu, tidak semua mama memberikan menu ikan untuk anak karena berbagai alasan.
Ada yang khawatir terpapar merkuri, ada yang membatasi belanja ikan karena harganya yang mahal, ada juga yang sekadar karena si kecil tidak suka makan ikan.
Meskipun Mama khawatir akan risikonya, tapi jangan sampai si kecil tidak mengenal ikan. Karena, manfaatnya sebenarnya harus lebih ditonjolkan daripada risikonya.
Lagipula, Mama bisa kok meminimalkan risiko paparan merkuri tersebut. Mama hanya perlu memilih jenis ikan yang aman untuk dikonsumsi anak.
Menurut US Food And Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA), kebanyakan ikan memang mengandung metil merkuri, jenis merkuri yang bisa meracuni otak dalam jumlah besar. Ikan-ikan besar yang usianya panjang cenderung memiliki kadar kontaminasi terbesar. Itu sebabnya FDA menyebut ikan hiu, tilefish, ikan todak, dan tenggiri raja, sebagai ikan yang perlu dihindari.
Di luar itu, ada beberapa jenis ikan dengan jumlah merkuri yang lebih sedikit, dan aman dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil.
Makanan laut dan ikan yang aman dikonsumsi anak-anak karena kadar merkurinya terendah antara lain salmon, ikan nila, ikan kod, ikan gabus, ikan sebelah (flounder), lele, kerang, tiram, udang, dan kerang simping.
Sedangkan ikan tuna kalengan dan ikan cakalang boleh dikonsumsi sesekali karena kadar merkurinya tergolong sedang. Jenis tuna albacore dan ikan tuna ringan (yang biasanya dikalengkan) mengandung merkuri yang tinggi, sehingga tidak disarankan untuk anak-anak. Kalaupun ingin memberikannya untuk anak, batasi konsumsinya hingga separuhnya saja.
Menurut FDA, anak-anak sebaiknya makan ikan dua sampai tiga kali seminggu, dengan porsi lebih sedikit daripada orang dewasa. Anak-anak di bawah 6 tahun disarankan mengonsumsi 85-140 gram ikan seminggu. Anak-anak di bawah 8 tahun mengonsumsi 110-170 gram seminggu, dan anak di bawah 9 tahun bisa makan 225-340 gram seminggu.
Tetapi, jumlah asupan ikan yang disarankan ini berbeda untuk jenis ikan air tawar yang ditangkap di sungai, danau, persawahan, empang (atau tempat-tempat budidaya ikan), atau saluran irigasi. Contohnya ikan nila, gabus, mas, gurame, mujair, lele, sepat, belut, dan lain sebagainya. Untuk ikan air tawar, anak-anak di bawah 6 tahun disarankan makan 28-55 gram saja seminggu, dan anak-anak yang lebih besar hanya 55-85 gram seminggu. Dan, tidak usah memberikan jenis ikan lain di minggu yang sama.
Agar anak tidak bosan makan ikan, coba sajikan menu ikan ini dalam berbagai olahan. Selain digoreng dan disuwir, Mama bisa menjadikan ikan sebagai kaldu atau sup, campuran nasi goreng, isian roti, nugget, dan lain sebagainya.