Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sering Memukul Anak Saat Ketahuan Salah, Begini Dampak Buruknya yang Terlihat Saat Dewasa

Hasil penlitian ini dihitung dari beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua, etnisitas, dan kesalahan pada saat kecil.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sering Memukul Anak Saat Ketahuan Salah, Begini Dampak Buruknya yang Terlihat Saat Dewasa
GRID.ID/ISTOCK
Jika orang tua memukul anak, mereka akan membuat anak-anak tersebut nantinya menjadi orang yang kasar terhadap pasangan mereka di masa depan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak memang sering melakukan kekeliruan, namun kita orang tua sebaiknya jangan memarahinya apalagi memukulnya. 

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan saat orang tua memukul bokong anak ternyata memiliki efek yang agak berlawanan. 

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics mengungkapkan jika orang tua memukul anak, mereka akan membuat anak-anak tersebut nantinya menjadi orang yang kasar terhadap pasangan mereka di masa depan. 

Jeff Temple, seorang profesor psikiatri di University of Texas Medical Branch sekaligus pimpinan dari penelitian ini menyatakan, "Anak-anak yang mengatakan bahwa mereka telah mengalami hukuman fisik lebih mungkin melakukan kekerasan saat menjalani hubungan dengan pasangannya," seperti yang dilaporkan oleh CNN.

Hasil penlitian ini dihitung dari beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan orang tua, etnisitas, dan kesalahan pada saat kecil. 

"Terlepas dari apakah seseorang mengalami pelecehan anak atau tidak, memukul bokong sudah diprediksi bisa membuat mereka melakukan kekerasan terhadap pasangannya."

Baca: Aksi Makan Kue di Tayangan Dahsyat RCTI, Felicya Angelista dan Denny Cagur Panen Hujatan Netizen

Berita Rekomendasi

Baca: Dibujuk Untuk Mencoba Motor Barunya, Jokowi: Enggak Ah, Banyak Kamera

"Studi ini mengkonfirmasikan dan memperluas penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa anak-anak yang mengalami kekerasan di rumah, bahkan jika ditulis untuk kebaikan mereka sendiri, akhirnya menggunakan kekerasan di kemudian hari," kata Dr Bob Sege, juru bicara American Academy of Dokter anak yang mengkhususkan diri dalam pencegahan kekerasan masa kecil.

"Bagi anak-anak, orang tua mereka adalah orang yang paling penting di dunia, dan anak-anak belajar dari orang tua apa norma sosial dan bagaimana orang harus bersikap terhadap satu sama lain.

Hukuman fisik membingungkan batas antara cinta dan kekerasan untuk anak-anak saat mereka belajar bagaimana untuk mengobati orang lain. "tambah Sege.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, menunjukkan bahwa peningkatan masalah perilaku tidak dapat dikaitkan dengan berbagai karakteristik anak, orang tua, dan lingkungan, justru merupakan akibat dari pukulan yang spesifik. 

"Temuan kami menunjukkan bahwa pukulan keras bukanlah teknik yang efektif dan justru membuat perilaku anak-anak menjadi lebih buruk tidak lebih baik," kata penulis utama studi lain Elizabeth T Gershoff dari Universitas Texas di AS.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang telah dipukul pada usia lima tahun menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada masalah perilaku di usia enam tahun dan juga pada usia delapan tahun bila dibandingkan dengan anak-anak yang belum pernah dipukul.

Reporter : Winggi 

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas