Pentingkah Sarapan untuk Tubuh Kita? Berapa Banyak Takaran yang Pas?
Bahwa sarapan itu penting dan menyehatkan, sebagian besar orang mungkin setuju, namun pertanyaan sebenarnya adalah sepenting apakah sarapan itu?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Bahwa sarapan itu penting dan menyehatkan, sebagian besar orang mungkin setuju, namun pertanyaan sebenarnya adalah sepenting apakah sarapan itu?
Mungkin banyak di antara kita yang berbeda pendapat.
Sebagian besar ahli gizi menyarankan kita sarapan dengan menu komplet yang berisi karbohidrat, serat, protein, dan sedikit lemak.
Namun, beberapa metode diet tertentu menyarankan kita hanya mengonsumsi buah di pagi hari.
Sebagian pendapat menyatakan bahwa porsi sarapan harus kecil, sekitar 20 persen saja dari total kalori harian.
Porsinya tidak boleh lebih besar dari makan malam atau makan siang.
Namun, ada pula pendapat sebaliknya yang menyatakan bahwa porsi sarapan justru harus lebih banyak daripada makan siang atau makan malam.
Pendapat ini banyak diikuti oleh mereka yang berprinsip seperti pepatah, “Makan pagi seperti raja, makan siang seperti ratu, dan makan malam seperti orang miskin.
” Makan besar di pagi hari, makan sedang di siang hari, dan makan sedikit saja di malam hari.
Masing-masing pendapat memiliki argumentasi dan logika masing-masing.
Baca: Sosok Ganteng Ini Berani Tilang Kapolri, Siapa Dia? Yuk Kepoin Foto-fotonya
Penganut paham “sarapan komplet” berargumentasi bahwa pada setengah hari pertama kita butuh cukup banyak energi sehingga harus makan makanan berkalori cukup.
Sementara itu, penganut paham sarapan buah saja berargumen bahwa pagi hari adalah masa detoksifikasi ketika tubuh mengeluarkan sisa metabolisme.
Di masa itu, sebaiknya tubuh tidak dibebani dengan kerja mencerna banyak makanan.