Awal Penyakit Langka GBS Serang Bocah Bandung, Sering Terjatuh dan Kaki Tak Bisa Bergerak
Arjuna Arya Atarahman (6), penderita penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS). Kakinya tiba-tiba tak bisa bergerak.
Editor: Anita K Wardhani
Arya pun langsung dibawa ke klinik terdekat dari rumah.
Rumah mereka berada di Kampung Campaka, Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.
"Dari klinik bilang mereka tak sanggup menangani Arya. Akhirnya Arya dirujuk ke RSHS Bandung. Hingga sekarang dalam kondisi koma," ujar Yani.
Di ruangan PICU, alat bantu pernafasan dan alat medis lainnya terpaksa harus menempel di tubuh mungil bocah berusia enam tahun itu.
Matanya terpejam, kepalanya tampak terbaring di atas bantal berwarna kuning.
Sementara, guling kecil berwarna merah muda terlihat ditempatkan di samping Arya.
Saat ini, Yani dan Apit sedang mengalami kendala biaya selama di rumah sakit.
Apit mengatakan, jika ditotalkan dari hari pertama masuk hingga saat ini, dia harus membayar lebih dari Rp 100 juta untuk pengobatan anaknya, di mana biaya Plasmapheresis sebesar Rp 50 juta, biaya obat-obatan dari depo sebesar Rp 50 juta, dan biaya ruang PICU selama 25 hari kurang lebih sebesar Rp 62 juta.
Padahal, Apit sehari-hari bekerja sebagai guru honorer SMP MTS di Bandung dan Yani adalah seorang ibu rumah tangga.
Dia pun sudah membuka donasi melalui laman Kitabisa.com di https://kitabisa.com/aryamelawangbs.
( Tribun Jabar, Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Arya Diserang Penyakit Langka GBS, Tiba-tiba Sering Terjatuh,