Keju Feta Menyehatkan untuk Disantap, Ini Kandungan Nutrisi di Dalamnya
Keju sering dianggap sebagai penyebab 'kegemukan' bagi sebagian orang. Ada juga yang bilang keju hanya untuk yang berbadan kurus.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Keju sering dianggap sebagai penyebab 'kegemukan' bagi sebagian orang. Ada pula yang menilai makanan yang satu ini hanya untuk mereka yang memiliki tubuh kurus.
Ya, kira-kira itulah mitos yang kerap kita dengar saat menyebut kata 'keju'. Meskipun memiliki beberapa varian, salah satu jenis yang paling sehat adalah keju feta.
Dikutip dari laman Economic Times, Selasa (7/8/2018), keju berwarna putih ini memiliki tekstur lembut, mudah hancur saat disentuh dan dipercaya sebagai salah satu keju paling memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Keju, merupakan bahan pelengkap yang sangat lezat untuk segala jenis makanan.
Namun, sebagian orang menghindari makanan yang kaya akan kalsium ini saat mereka mencoba pola makan yang sehat. Sedangkan sebagian orang lainnya sangat menyukai keju.
Nah, itulah alasan munculnya keju feta yang memiliki rasa luar biasa dan dikemas dengan kandungan yang baik bagi kesehatan.
Memiliki energi dan kandungan lemak rendah
Keju feta memiliki kandungan rendah kalori dan lemak dibandingkan jenis keju lainnya.
Menurut Chef Priya Dikshit, "karena rasanya yang kuat, satu ons keju feta saja sudah cukup untuk melengkapi hidangan Anda, satu porsi ini mengandung 69 kalori dan lemak hanya 5,9 gram, di mana 4,23 gram merupakan lemak jenuh, sementara keju cheddar memiliki 9 gram lemak dalam porsi yang sama,".
Keju feta mengandung hingga 1,9 persen asam linoleat terkonjugasi asam lemak yang diketahui bisa membantu memperbaiki komposisi tubuh, mengurangi massa lemak, dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak.
Protein
Selain lemak dan kalsium yang baik, keju feta juga memiliki kandungan protein tinggi yakni 4,8 gram protein per porsi 28 gram keju.
Para peneliti telah menemukan bahwa protein dalam produk ini memiliki efek positif pada sekresi insulin.