Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gigi Pilot dan Pramugari Wajib Sehat, Dampaknya Nyeri Banget Kalau Naik Pesawat Saat Gigi Berlubang

Selain dilarang mengonsumsi makanan yang terlalu manis, panas, asam, dan dingin, penderita gigi berlubang disarankan tidak naik pesawat terbang.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gigi Pilot dan Pramugari Wajib Sehat, Dampaknya Nyeri Banget Kalau Naik Pesawat Saat Gigi Berlubang
kolase/dok Trbunnews
Ilustrasi Pilot dan kesehatan gigi 

TRIBUNNEWS.COM - Sakit karena gigi berlubang kabarnya terasa hingga ke ubun-ubun.

Selain dilarang mengonsumsi makanan yang terlalu manis, panas, asam, dan dingin, penderita gigi berlubang disarankan tidak naik pesawat terbang.

Alasannya adalah, rasa nyeri akibat karies bisa berlipat ganda saat kita naik pesawat terbang.

Ujung-ujung saraf di dentin yang terdapat di bawah lapisan email gigi yang terbuka akan lebih sensitif terhadap perubahan suhu atau ketinggian.

Demikian penjelasan drg.Ratu Mirah Afifah GCCLindent, MDSc, staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, seperti dikutip dari Kompas.com.

"Dentin memiliki saluran-saluran kecil yang berhubungan dengan saraf. Bila ada rangsangan, baik suhu atau ketinggian, saraf akan terangsang dan menimbulkan sakit," papar dokter Ratu.

Rasa sakit juga bisa timbul bila gigi mati dan terjadi infeksi. "Gigi yang mati dan terkena tekanan akan menimbulkan gas.

Baca: Mengeluh Hidup Susah Setelah Masuk Penjara, Setya Novanto Tetap Tampil Casual

Pengumuman Pilot lewat PA System
Pengumuman Pilot lewat PA System (balpa.org)
Berita Rekomendasi

Bila gasnya mendesak keluar, rasanya sakit sekali. Persis seperti nanah dalam bisul," katanya.

Karena alasan itulah, pilot dan seluruh kru pesawat wajib memiliki gigi yang sehat dan tidak berlubang.

Para calon penumpang pesawat juga disarankan untuk menambal giginya sebelum bepergian dengan pesawat.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Dokter Gigi Indonesia, drg.Zaura Rini, MPS, angka karies gigi di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya.

Tingginya prevalensi dan keparahan karies gigi di Indonesia, menurut Rini disebabkan karena masyarakat masih menganggap remeh masalah kesehatan gigi.


Di sisi lain, banyak orang yang belum sadar untuk berobat sebelum karies bertumpuk pada giginya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas