Gya Sadiqah Panik Anaknya Diam Saat Keluar Dari Rahim, Ini Bahayanya Jika Bayi Lahir Tak Menangis
Tarra Budiman menjelaskan Gya sempat khawatir karena sang anak tidak menangis ketika dilahirkan.
Editor: Anita K Wardhani
Seperti yang kita ketahui, saat masih di dalam rahim bayi mendapatkan oksigen melalui plasenta.
Begitu lahir, dia akan segera beradaptasi di dunia luar dan menghirup udara dengan paru-parunya sendiri untuk pertama kali.
Proses ini yang memicu tangisan bayi saat pertama kali dilahirkan.
Selain itu, saat di dalam kandungan paru-paru bayi juga masih berisi cairan ketuban atau amnion agar selalu terlindungi.
Cairan ini akan menyusut dan kering secara perlahan ketika mendekati persalinan.
Namun terkadang, cairan ini masih tersisa di paru-paru saat bayi lahir sehingga mengganggu sistem pernapasannya.
Dalam dunia medis kondisi ini disebut dengan asfiksia, yakni kurangnya asupan oksigen pada bayi baru lahir baik sebelum, selama, atau seteklah kelahiran.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hipoksia atau penurunan pasokan oksigen ke otak dan jaringan yang memungkinkan kerusakan otak atau kematian bila tidak dikelola dengan benar.
Oleh karena itu, bayi harus menangis saat pertama kali dilahirkan, untuk membantunya membersihkan lendir yang tersisa di dalam paru-parunya untuk memudahkan jalannya oksigen.
Meski begitu, Dr Yvonne Bohn, seorang OB-GYN di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California mengatakan ada beberapa alasan bayi tidak menangis ketika dilahirkan.
Misalnya, karena bayi yang masih terpapar oleh obat bius penghilang rasa sakit selama proses persalinan dan tali pusat yang melilit leher bayi.
Menurutnya, kadang-kadang bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi setelah keluar dari rahim.
"Selama bayi memiliki detak jantung yang baik, tonus otot yang baik, dan warna, tangisan mungkin tertunda," ujarnya.