Kasus Kanker Serviks Terus Meningkat, Sebagian Besar Kondisi Pasien yang ke Dokter Sudah Parah
Angka kematian akibat kanker serviks mencapai 18.279 per tahun. Ada 50 perempuan Indonesia meninggal dunia setiap hari akibat kanker serviks.
Editor: Choirul Arifin
Usia Produktif
Kanker serviks paling banyak menyerang perempuan usia produktif. Masa dimana perempuan sedang berada dalam puncak karirnya, dan mungkin sedang sangat menikmati peran sebagai seorang ibu.
“Perempuan hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri. Begitu dia sakit, satu keluarga bahkan senegara ikut sakit,” ujar dr. Venita, Ms.C, Kepala Bidang Pelayanan Sosial YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Provinsi DKI Jakarta di kesempatan yang sama.
Ia mengatakan, biaya pengobatan kanker jauh dari kata murah.
Sekalipun memiliki asuransi dengan pagu hingga ratusan juta bisa habis. Bahkan harta benda pun ikut habis untuk biaya pengobatan, hingga tak bersisa. Hal ini sangat disayangkan, karena sesungguhnya kanker serviks bisa dicegah.
Dokter Venita menjelaskan, proses terjadinya kanker serviks tidaklah singkat. Di awal, kanker bisa dicegah dengan vaksin. Bila sudah terlewat, masih bisa dideteksi dini dengan skrining. “Kita punya waktu 10 tahun untuk bertindak. Tidak mungkin tidak sempat,” imbuhnya.
Hingga kini, cakupan vaksinasi HPV di Indonesia baru 1,1%.
Harga vaksin yang relatif mahal merupakan salah satu kendala utama. Namun jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan kanker.
"Bandingkan pula dengan gaya hidup kita sehari-hari. berapa kali kita makan di restoran, nonton, atau shopping dalam sebulan? Kita mau mengeluarkan banyak uang untuk membeli ponsel yang hanya bisa digunakan selama dua tahun. Kenapa tidak mau menabung untuk mengusahakan vaksin yang akan melindungi seumur hidup?," tanya dokter Venita.
Harga vaksinasi HPV rata-rata mencapai Rp 800.000 bisa lebih, untuk sekali suntik.
Vaksin HPV diperuntukkan bagi usia 9-45 tahun. Untuk usia 9-13 tahun, vaksinasi cukup 2 kali, dengan interval 0-6 bulan. Untuk usia 14 tahun ke atas, dilakukan dalam 3 dosis, dengan interval 0-2-6 bulan. Vaksin kuadrivalen melindungi dari HPV tipe 16 dan 18, dan dari tipe non onkogenik 6 dan 11 yang sering menyebabkan kutil kelamin.
Vaksin HPV hampir 100% melindungi dari tipe 16 dan 18. Kedua tipe ini menyebabkan 75% kanker serviks. Sehingga, vaksin yang tersedia sekarang bisa melindungi dari +75% kanker serviks. Ada belasan HPV tipe onkogenik lain yang bisa menyebabkan kanker serviks, misalnya tipe 52, 45, dan 58.
"Diatas 45 tahun belum pernah diteliti. Tapi sebaiknya bisa dilakukan walaupun belum dilakukan evidence based (bukti ilmiah) untuk usia diatas 45 tahun," kata Prof Andri.
Endang Suryani (52 tahun) adalah penyintas kanker serviks stadium 2B. Bergabung dengan CISC (Cancer Information and Support Center) dirasa sangat membantunya dalam proses penyembuhan. Ia merasa mendapat dukungan dari orang-orang yang juga merasakan penderitaan yang sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.