Mus Mulyadi Meninggal Dunia karena Komplikasi Diabetes Hingga Alami Kebutaan, Ini Penjelasan Dokter
Mus Mulyadi, penyanyi keroncon legendaris itu, diberitakan meninggal dunia, Kamis (11/4/2019).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Mus Mulyadi, penyanyi keroncon legendaris itu, diberitakan meninggal dunia, Kamis (11/4/2019).
Menurut Erick Haryadi, putranya, Mus Mulyadi dilarikan ke rumah sakit karena kadar gula darahnya tinggi.
Mus Mulyadi diketahui menderita penyakit diabetes, sejak tahun 1984. Sejak akhir 2009, matanya mengalami kebutaan akibat komplikasi diabetes itu.
Mereka yang mengidap diabetes harus berhati-hati dengan ancaman komplikasi penyakit.
Komplikasi diabetes tak cuma akan menyerang multi organ seperti stroke, hipertensi, jantung, dan ginjal, tetapi juga dapat mengakibatkan kebutaan.
Menurut Ari Djatikusumo dari Departemen Kesehatan Mata divisi Vitreo Retinal Surgery Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), orang dengan diabetes, harus mewaspadai komplikasi terjadinya retinopati diabetik (RD).
RD adalah penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes.
Baca: Tangis Helen Sparingga Saat Kabarkan Sang Suami, Mus Mulyadi Meninggal
"Banyak orang dengan diabetes tidak tahu komplikasi penyakit ini yang ternyata bisa juga bisa merusak retina mata. Jadi retinopatik diabetik itu suatu paket dari komplikasi diabetes yang mempengaruhi pembuluh darah kecil di salah satu bagian mata, yaitu retina," katanya dalam sebuah diskusi publik: Mata Sehat Cegah Kebutaan Akibat Diabetes.
Ari menuturkan, walaupun belum ada data pasti mengenai jumlah penderita RD di Indonesia, namun ia mengatakan, berdasarkan hasil skrining terhadap pasien dengan diabetes di RSCM, sebesar 30 persen menunjukkan ada kelainan pada mata.
Pada tahap awal, RD tidak akan mempengaruhi pengelihatan. Namun jika dibiarkan berkembang maka pengelihatan akan terganggu.
"Kalau sudah parah akan muncul gejala penurunan pengelihatan, sampai pada kondisi buta mendadak. Jadi kalau sudah ada kelainan di mata, diabetesnya sudah parah," katanya.
Ari mengatakan, untuk mengurangi risiko kebutaan akibat RD, masyarakat harus fokus dan peduli untuk melakukan upaya deteksi dini.
Misalnya, mengendalikan kadar gula darah, kendalikan tekanan darah, periksa mata dan diabetes secara berkala.
Jika seseorang sudah mengalami kerusakan pada pembuluh darah di retina, maka tidak ada harapan untuk dapat melihat normal seperti sedia kala.